Meski Menang Pemilu, Politikus Anti-Islam Geert Wilders Gagal Jadi PM Belanda

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Politikus sayap kanan Belanda, Geert Wilders, pada Rabu (13/3) memastikan tidak akan menjadi perdana menteri. Wilders yang menang besar pada pemilu dikenal anti-Islam.Kegagalan Wilders lantaran dirinya tidak mendapat dukungan dari seluruh spektrum parpol di Belanda.

ADVERTISEMENTS

“Saya hanya bisa menjadi Perdana Menteri jika koalisi mendukung. Bukan itu masalahnya,” kata Wilders seperti dikutip dari AFP.

ADVERTISEMENTS

“Kecintaan untuk negara dan pemilih saya lebih penting dari jabatan pribadi,” sambung Wilders.

ADVERTISEMENTS

Pengumuman Wilders disampaikan jelang hasil perundingan parpol di Belanda, demi membentuk pemerintahan baru, disampaikan ke publik.

ADVERTISEMENTS

Pengawas perundingan Kim Putter mengakui bahwa negosiasi berlangsung intens. Akan tetapi pihak-pihak terlibat perundingan sepakat untuk langkah selanjutnya dalam pembentukan pemerintahan.

ADVERTISEMENTS

Wilders mengejutkan Belanda dan Eropa setelah kemenangannya pada pemilu November 2023 lalu. Tetapi kemenangan Wilders tak membuat dirinya otomatis menjadi PM.

Tidak seperti Inggris, Prancis dan AS, sistem Politik Belanda sangat beragam. Itu membuat tidak ada partai yang punya kekuatan sendiri untuk membentuk pemerintahan.

Sepanjang karier politiknya Wilders dikenal luas atas sikap anti-Islam. Wilders pernah menista Nabi Muhammad SAW. Ia juga pernah menyatakan ingin melarang masjid dan peredaran Al-Quran di Belanda.

Exit mobile version