Keluarga Alumni ITB Temukan 4,9 Juta Suara Siluman di Sirekap KPU: Ini Kejahatan!
APLIKASITEKNOLOGI

Keluarga Alumni ITB Temukan 4,9 Juta Suara Siluman di Sirekap KPU: Ini Kejahatan!

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Keluarga Alumni Penegak Pancasila Anti Komunis Institut Teknologi Bandung (KAPPAK ITB) memastikan, akan terus melakukan kajian terhadap aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang dikembangkan oleh ITB hasil kerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

ADVERTISMENTS

Ketua Presidium KAPPAK ITB, Budi Rijanto mengatakan, berdasarkan hasil analisasa sementara, pihaknya menemukan sebanyak 4,9 juta suara aneh dalam aplikasi Sirekap.

“Kita akan terus melakukan kajian Sirekap ini, kita menemukan ada 4,9 juta suara ngaco dari analisis teman-teman, 4,9 juta suara dari 700 ribu TPS dan ada suara aneh,” ucap Budi, Jumat (15/3/2024).

ADVERTISMENTS

Atas temuan aneh dalam aplikasi Sirekap tersebut, kata Budi, pihaknya pun telah melakukan diskusi terkait langkah yang akan diambil kedepan.

Berita Lainnya:
Ungkap Kasus Curanmor, Polresta Banda Aceh Amankan 6 Unit Motor Curian

“Karena ini kejahatan dan kita bukan bicara kecurangan tapi kejahatan-kejahatan demokrasi, ada suara-suara siluman,” ungkapnya.

ADVERTISMENTS

Budi mengaku, jauh sebelum pelaksanaan Pemilu 2024, pihaknya telah mengajukan belasan pertanyaan kepada tim IT KPU terkait kejanggalan yang ada dalam aplikasi Sirekap ini.

“Kemudian IT KPU sejak awal itu sudah kita pertanyakan bahkan sebelum pemilu, ada 12 halaman pertanyaan tentang sistem ini, jauh sebelumnya kita sudah menduga,” katanya.

Menurutnya, sebagai organisasi di perguruan tinggi, pihaknya merasa perlu untuk turun langsung mengawal dinamika Sirekap ini.

“Karena menyangkut ITB kami alumni merasa berkepentingan,” tandasnya.

Berita Lainnya:
Karyawan Toko Terekam CCTV Tak Sadar Didatangi Makhluk Gaib, Warganet: Marketing?

Sebelum diberitakan, KAPPAK ITB melaporkan Rektorat ITB atas perbuatan menutup informasi publik ke Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat, pada Rabu 13 Maret 2024.

Ketua Presidium KAPPAK ITB, Budi Rijanto mengatakan, pelaporan itu berkaitan dengan masalah sistem informasi rekapitulasi pemilihan umum atau Sirekap hasil kerja sama ITB dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Saya atas nama alumni menanyakan ke rektor, terus kita ketemu dari wakil rektorat, saya dan teman-teman kecewa suratnya tidak diterima dengan baik, kita tidak dianggap lah. Jadi akhirnya kita secara prosedural melaporkan pengaduan ke Komisi Informasi Publik,” ucap Budi saat dihubungi, Kamis 14 Maret 2024.

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS