BANDA ACEH – Fitria Khasanah, siswi kelas 6 SD di Bandar Lampung, membuat dua game edukasi Android yang keren. Game berjudul “Jelajah Lampung Berjaya” dan “Lorong Toleransi Pancasila” ini sudah bisa diunduh di Play Store.
Awalnya, Fitria hobi bermain game. Kemudian, ayahnya mengarahkannya untuk mencoba membuat game sendiri.
Game “Jelajah Lampung Berjaya” bertujuan untuk mengenalkan Provinsi Lampung ke dunia. Pemain akan mendapatkan pengetahuan tentang sejarah Lampung dan 15 Kabupaten/Kota di sana.
Sedangkan game “Lorong Toleransi Pancasila” memberikan pesan tentang pentingnya hidup bertoleransi antar sesama agar bisa hidup berdampingan walaupun latar belakangnya berbeda.
“Ayah melihat aku sering main game, lalu menyuruh aku belajar coding biar bakatnya tersalurkan, terus aku mau. Ternyata belajar coding itu enak dan asyik walaupun awalnya agak susah, jadi ya udah.
Awal mula aku buat game itu dari hp, lanjut kursus private,” kata Fitria, Rabu (20/3/2024). Fitria membuat game-game ini dengan menggunakan game engine Unity dan Construct 3.
Ia menghabiskan waktu sekitar tiga bulan untuk menyelesaikannya. “Untuk membuat aplikasi ini pakai program dari Unity sama Konstruk 3D, sekitar tiga bulan proses pembuatannya,” ucapnya.
Dua game yang dibuat tersebut tujuannya untuk mengenalkan Provinsi Lampung di kancah internasional. Selama membuat game tersebut, ia diarahkan oleh sang ayah dalam menentukan konsep game.
“Game Jelajah Lampung Berjaya ini memang aku yang buat, tapi untuk konsepnya seperti apa, ya ayah yang mengarahkan,” kata Fitria.
Fitria menuturkan, sejumlah fitur di dalam game Jelajah Lampung Berjaya yang dibuatnya itu, berupa sejarah lengkap Provinsi Lampung. Berikut data lengkap 15 kabupaten/kota yang ada di daerah tersebut.
Kemudian, game Lorong Toleransi Pancasila, pengguna bisa menggunakan fitur yang memberikan pesan tentang pentingnya hidup rukun serta damai dalam kehidupan berbangsa.
Selain dua game di Play Store, Fitria juga membuat game lain yang bisa dimainkan di aplikasi Roblox. Meskipun tertarik dengan dunia game, Fitria tetap mengutamakan pendidikannya.
Ia berjanji kepada orang tuanya untuk terus menuntut ilmu hingga jenjang tertinggi. “Belajar di rumah tetap yang utama, biarpun suka game, saya tetap rajin belajar. Itu juga pesan ayah, untuk tetap mengutamakan sekolah,” tandasnya