Guru Besar Politik: PSI Gagal Karena tak Punya Ide Selain ‘Memuja’ Jokowi
NASIONAL
NASIONAL

Guru Besar Politik: PSI Gagal Karena tak Punya Ide Selain ‘Memuja’ Jokowi

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Andalas, Asrinaldi, menilai kegagalan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) gagal meraih kursi parlemen di Senayan, karena partai tersebut tidak memiliki ide dan tokoh sentral yang dikagumi masyarakat. PSI kata Asrinaldi hanya konsisten memuja-muji Presiden Joko Widodo dan keluarganya. Di mana notabene Jokowi merupakan kader PDIP

ADVERTISMENTS

“PSI selalu mengumbar-umbar kebesaran Jokowi. Padahal Jokowi sudah mau lengser,” kata Asrinaldi, Sabtu (23/3/2024).

“Terlepas bagaimana proses suaranya naik. Kalau tidak dikontrol bisa lolos ke parlemen itu,” ujar Asrinaldi.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Namun secara keseluruhan bila PSI ingin mendapatkan suara yang besar untuk lolos ke Parlemen, ia menyarankan agar memperkuat infrastruktur partai di daerah. Selama ini Asrinaldi melihat kekuatan PSI menumpuk hanya di sekitaran ibu kota. Dan itupun PSI juga tidak berhasil dominan di ibu kota.

Berita Lainnya:
Ini Kronologi Donny Tri Hingga DPP PDIP Kecipratan Uang Harun Masiku

Kemudian, lanjut Asrinaldi, PSI tidak bisa hanya menumpukan pengelolaan partai kepada anak-anak muda yang minim ide dan pengalaman berpolitik.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Untuk mendapatkan daya tarik masyarakat kata Asrinaldi, parpol harus memiliki sosok atau figur yang memiliki brand unik dan memiliki ide yang berbeda dari partai-partai yang sudah ada.

Diketahui hanya ada 8 partai yang berhasil lolos ke DPR RI. Yakni PKB, Gerindra, PDIP, Golkar, PKS, PAN, Demokrat dan NasDem. Sisanya partai yang gagal adalah PSI, PKN, Ummat, Gelora, Buruh, Garuda, Perindo, Hanura, PPP dan PBB 

Berita Lainnya:
Jadi Tersangka Pemalsuan Dokumen, Pengacara yang Gugat Ijazah Jokowi Mundur

Berikut Daftar perolehan suara partai di Pileg DPR RI:

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 16.115.655 suara atau 10,61 persen.

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 20.071.708 suara atau 13,22 persen.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 25.387.279 suara atau 16,72 persen.

Partai Golongan Karya (Golkar) meraih 23.208.654 suara atau 15,28 persen.

Partai Nasdem 14.660.516 suara atau 9,65 persen.

Partai Buruh 972.910 suara atau 0,64 persen.

Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) 1.281.991 suara atau 0,84 persen.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 12.781.353 suara atau 8,42 persen.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS