Prabowo Diberi Lukisan oleh SBY: Saya Cari Tempat Terbaik, Mungkin di Istana

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Capres peraih suara terbanyak di Pilpres 2024, Prabowo Subianto, mengaku terharu diberi lukisan yang dibuat sendiri oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia merasa terhormat dengan persembahan SBY itu.”Jadi Pak SBY, saya sangat terharu karena Bapak begitu menghormati saya dengan tangan Bapak sendiri, Bapak memberikan lukisan kepada saya, ini suatu kehormatan yang luar biasa,” kata Prabowo dalam acara “Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Presiden RI Terpilih 2024-2029” di Hotel St. Regis, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/3).

ADVERTISEMENTS
ad40

Prabowo lantas menegaskan akan menempatkan lukisan itu di suatu tempat yang paling baik. Ia berharap, tempat yang baik tersebut bisa jadi di Istana Kepresidenan.

ADVERTISEMENTS

“Saya akan cari tempat yang baik untuk lukisan ini. Mungkin di Istana Presiden yang baru itu,” tutur Prabowo.

ADVERTISEMENTS

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga bercerita soal kedekatan dirinya dengan SBY yang sudah berlangsung sejak keduanya masih jadi prajurit.

“Persamaan saya dengan pak SBY, kami sama-sama digembleng langsung oleh Angkatan 45. Oleh tokoh-tokoh yang merupakan bisa dikatakan bagi bangsa kita, the best generation, mereka adalah yang perang untuk kita merdeka,” pungkas dia.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memberikan lukisan hasil karyanya kepada capres peraih suara terbanyak, Prabowo Subianto yang diberi nama “Standing Firm Like a Rock”.

Lukisan tersebut diserahkan oleh SBY dalam acara “Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Presiden RI Terpilih 2024-2029” di Hotel St. Regis, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/3).

“Menutup dari semuanya ini. Ini hari yang penting, saya ingin mempersembahkan sesuatu kepada beliau dalam kapasitas sebagai sama-sama prajurit dan patriot dari satu almamater,” kata SBY dalam sambutannya.

Presiden ke-6 Republik Indonesia itu pun menceritakan sejarah lahirnya lukisan tersebut. Ia menjelaskan, semula acara tersebut direncanakan pada Kamis (28/3) besok, ternyata acara dipercepat.

“ini ada sejarahnya, semula acara ini dilaksanakan besok. Kemarin saya baru melukis selama 5 jam, dengan harapan masih ada dua hari, ternyata dipercepat,” ujar dia.

Exit mobile version