Selain Khilaf, Kini Hasto Ngaku PDIP Dibohongi Gibran

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menganggap putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka berbohong kepada partainya.

ADVERTISEMENTS
ad39

Hasto mengungkapkan, sebelum menjadi calon wakil presiden cawapres) pendamping Prabowo Subianto, pihaknya memanggil Gibran untuk klarifikasi.

ADVERTISEMENTS

Menurutnya, saat itu dirinya bersama Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun.

ADVERTISEMENTS

“Mas Gibran menegaskan di depan saya dan Pak Komar bahwa tidak akan berproses ke sana (cawapres) karena lahir dan dibesarkan di PDIP,” kata Hasto di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (1/4/2024).

ADVERTISEMENTS

Hasto menceritakan, saat itu Gibran berkomitmen akan tetap bergabung dengan PDIP. 

ADVERTISEMENTS

“Kemudian tahu ‘bahwa bapak saya tahun depan akan habis kalau saya tidak berlabuh ke PDI saya ke mana lagi’,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

Namun, kata dia, pada Oktober 2023 Gibran jutsru mendaftarkan diri sebagai cawapres Prabowo Subianto.

“Nah, ini suatu  kebohongan yang ternyata pada bulan Oktober terbukti bagaimana 25 Oktober yang bersangkutan kemudian didaftarkan sebagai calon wakil presiden,” ucapnya.

Tak hanya itu, Hasto menjelaskan, pada Agustus 2023 DPP PDIP mengggelar konsolidasi bersama seluruh kepala daerah.

“Ibu Megawati Soekarnoputri juga bertanya hal yang sama dan dijawab di hadapan seluruh kepala daerah bahwa Mas Gibran tidak akan maju,” ungkapnya.

Lagi-lagi, Hasto mengungkapkan bahwa Gibran berbohong. 

“Ternyata segala sesuatunya, kebohongan pun itu menjadi bagian dari strategi,” tegasnya.

Dia menjelaskan, sejatinya PDIP tak mempersoalkan jika kontestasi Pilpres berlangsung secara normal.

“Tetapi, inilah kemudian yang mendasari abuse of power dari penyelenggaraan kekuasaan negara, sumber-sumber daya negara, alat-alat negara (dipakai),” imbuh Hasto.

Sebelumnya diberitakan, Hasto Kristiyanto menyebut pengurus PDIP khilaf ketika mengusung Gibran pada Pilkada Solo 2020.

Hasto mengatakan, PDI-P mengusung Gibran sebagai Wali Kota Solo karena sempat mengakui kemajuan Indonesia pada era pemerintahan Presiden Jokowi.

“Kami jujur saja khilaf ketika dulu ikut mencalonkan Gibran karena di sisi lain memang kami mengakui terhadap kemajuan yang dilakukan Pak Jokowi,” kata Hasto, Sabtu (30/3/2024).

“Kemajuan ini (di era Jokowi) ternyata dipicu oleh beban utang yang sangat besar,” sambungnya

Exit mobile version