Oleh karenanya, Dr Sam kembali mengingatkankan, bahwa tingginya persentase kelulusan SNBP siswa Aceh yang berada di peringkat 5 nasional sangat wajar. Faktornya itu tadi, karena jumlah PTN di Aceh sudah banyak dan siswanya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia.
Karena itu, hal yang sangat wajar jika angka persentase kelulusan siswa Aceh di PTN lewat jalur ini jadi tinggisecara.
“Juga harus diingat, tingginya persentase kelulusan tidak hanya terjadi pada saat Disdik Aceh dipimpin oleh Alhudri, melainkan sudah terjadi jauh sebelumnya, bahkan sejak dipimpin Laisani, Syaridin, dan Rahmat Fitri,” ujarnya.
LP2A sudah memprediksi, bahwa Alhudri pasti akan menggunakan data persentase kelululusan siswa lewat jalur SNBP sebagai bukti kalau dia sudah berhasil meningkatkan mutu pendidikan. Fraiming yang sama juga pernah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Bahkan diduga meminta pengaruh Gubernur Nova Iriansyah dan Sekda Taqwallah, waktu itu, Disdik pernah meminta agar seluruh SKPA memasang papan bunga dan iklan ucapan selamat atas prestasi “bohong-bohongan” tersebut.
Menurut Dr Sam, apa yang dilakukan Alhudri tidak lain hanya pencitraan semu. Mantan Kadis Sosial yang tidak punya kapasitas memimpin Disdik Aceh itu, dinilai, tidak melakukan pemecahan subtansi dari permasalahan yang menjadi penyebab terpuruknya mutu pendidikan jenjang SMA/SMK di Aceh.
“Karena fokusnya hanya mengkelabui opini publik. Sekilas terlihat motifnya hanya untuk mengamankan jabatan supaya tidak dicopot oleh Pj Gubernur Bustami Hamzah,” kata ketua LP2A.
Ia meminta Pj Gubernur Bustami Hamzah tidak mudah terkecoh oleh akal bulus tersebut.
“Makanya segera evaluasi kinerja Disdik dan tidak termakan narasi usang yang menyesatkan publik yang terus dikembangkan oleh Alhudri dan tim buzzernya,” tutup Dr Sam.[]