Operasional Lifting Sulfur di Pelabuhan Kuala Langsa Sudah Sesuai SOP

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

HARIANACEH.co.id|Langsa – PT Pembangunan Aceh (PEMA) dengan komit akan terus berinvestasi di Kota Langsa. Saat ini PT PEMA sudah berinvestasi di Kota Langsa dengan bekerjasama bersama PT Kota Langsa (PEKOLA) dalam Operasional Lifting Sulfur yang berada di Pelabuhan Kuala Langsa.

ADVERTISEMENTS
ad39

Humas PT PEMA, Cut Nanda Risma, mengatakan saat ini PT PEMA terus menggodok banyak strategi-strategi khusus demi menunjang perekonomian daerah salah satunya dengan berinvestasi di Kota Langsa.

ADVERTISEMENTS

“Dengan adanya investasi di Kota Langsa ini juga akan menambah income bagi daerah setempat serta juga akan membuka lapangan kerja,” katanya kepada Orinews, Jumat, 5 April 2024.

ADVERTISEMENTS

Cut Nanda mengatakan, selama ini PT PEMA terus berupaya memberikan kinerja yang terbaik bagi pembangunan Aceh. Kerjasama yang sudah terbangun di Kota Langsa juga sudah menunjukkan kontribusi aktif perusahaan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Aceh (PAA).

ADVERTISEMENTS

Lalu Cut Nanda menambahkan, proses perizinan penyimpanan Sulfur di Gudang dan stockpile di Pelabuhan Kuala Langsa sudah memenuhi aspek lingkungan dengan telah terbitnya Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL) dan SK persetujuan Pemantauan Lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Langsa serta Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai izin berusaha seusai dengan peraturan perundang-undangan.

ADVERTISEMENTS

“Kami sangat berkomitmen dengan investasi ini, dengan menjaga dan melindungi lingkungan sekitar. Investasi ini merupakan ikhtiar untuk memajukan Pelabuhan Kuala Langsa dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Kota Langsa, semoga semua pihak dapat mendukung investasi ini untuk kemajuan Kota Langsa,” pungkasnya.

ADVERTISEMENTS

Selain untuk meningkatkan pendapatan, kerjasama ini juga mendorong serapan tenaga kerja lokal dan pemanfaatan infrastruktur publik seperti Pelabuhan Kuala Langsa sehingga dapat menggerakkan investasi daerah.

Hal senada juga disampaikan oleh Geuchik Gampong Kuala Langsa, Elissudin mengatakan geliat investasi di Pelabuhan Kota Langsa memang sangat menguntungkan warga setempat karena juga menyerap tenaga kerja lokal.

Warga Gampong Kuala Langsa, kata Elissudin, menyambut baik ada kegiatan bisnis yang dilakukan PT PEMA dibidang sulfur yang berlangsung di Pelabuhan Kuala Langsa.

“Selama ini masyarakat menyambut baik kegiatan bisnis yang dilakukan oleh PT PEMA dibidang sulfur di Pelabuhan Kuala Langsa,” katanya.

Menurutnya, Hal ini dikarenakan setelah sekian lama Pelabuhan Kuala Langsa tidak beroperasi, akhirnya ada perusahaan yang beroperasi di Pelabuhan tersebut.

“Kita patut bersyukur, Alhamdulillah ini juga menyerap tenaga kerja lokal. Kami sangat berharap PT PEMA dapat terus beroperasi,” ucapnya.

Dia berharap kedepannya kalau bisa disusul dengan perusahaan-perusahaan lain yang juga beraktifitas atau berinvestasi di Pelabuhan Kuala Langsa. Dengan demikian akan memberikan perkembangan yang baik untuk pelabuhan dan terbukanya lapangan pekerjaan bagi warga Kuala Langsa.

“Kita harap tidak hanya sebatas investasi saja, namun juga kedepan ada perusahaan lain yang masuk. Dengan begitu kan terbuka lapangan kerja, ekonomi masyarakat setempat juga meningkat, kita harap juga PT PEMA juga bisa menyerap warga Kuala Langsa untuk dapat bekerja bersama PT PEMA,” pungkasnya.

Sedangkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota (Kadis LHK) Langsa, Ade Putra menjelaskan, dalam kegiatan Lifting sulfur yang berlangsung Pelabuhan Kuala Langsa oleh PT PEMA sudah menyatakan kesiapannya untuk melakukan pengelolaan lingkungan hidup.

Kata Ade, secara normatif aktifitas trading sulfur ini tidak ada permasalahan lingkungan hidup. PT PEMA juga telah membuat surat pernyataan kesanggupan mengelola lingkungan hidup sesuai ANDAL Pelabuhan Kuala Langsa. “Intinya sudah sesuai SOP,” sambungnya.

“Secara normatif, aktivitas trading sulfur ini tidak ada permasalahan dengan lingkungan hidup. PEMA juga telah membuat surat pernyataan kesangupan mengelola lingkungan hidup sesuai dengan ANDAL Pelabuhan Kuala Langsa, dan juga telah mengantongi izin berusahan dari Kementerian Investasi. Jadi, sudah clear and clean dari aturan lingkungan,” tutupnya.

Exit mobile version