NASIONAL
NASIONAL

Viral Anggota Satgas Brimob Dimutilasi KKB, Separatis OPM Makin Sadis Beri Tembakan Peluru Senjata

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Kelompok separatis pemberontak Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang kini dikenal sebagai kelompok kriminal bersenjata (KKB) terpantau sedang mutilasi seorang anggota Satgas Brimob yang bertugas bersama TNI.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Video viral yang melalui media sosial Twitter atau X @MohammadKhafid3, Jumat (5/4/2024) melihatkan kesadisan yang diberikan KKB sedang terus mutilasi seorang anggota Satgas Brimob. Membuat tindakan OPM semakin mengerikan di Papua.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Anggota Satgas Brimob dimutilasi oleh KKB Saparatis pemberontak OPM di Papua,” tulis Mohammad Khafid Khafid melalui X.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Melalui video berdurasi 2 menit 20 detik tersebut melihatkan sejumlah anggota KKB yang terus menebas berbagai arah menggunakan golok besar ke bagian tubuh anggota Satgas Brimob tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Hal ini membuat anggota Satgas Brimob sudah tidak bernyawa, akibat tebasan yang dilakukan sejumlah KKB yang berhasil menangkap dirinya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Kengerian terjadi saat dua orang anggota KKB terus menebas bagian kedua tangan Brimob tersebut. Namun, bagian tangan kanan terpotong lebih dahulu dan langsung terpisah dari anggota tubuhnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Kemudian, satu anggota KKB yang sedang menebas bagian tangan kiri terus melakukan hal yang serupa agar segera terpisah seperti bagian tangan kanannya.

Berita Lainnya:
Hari Ini PN Jaksel Gelar Sidang Perdana Praperadilan Tom Lembong, Gugat Status Tersangka Korupsi Impor Gula

Korban yang diduga merupakan bagian anggota Satgas Brimob, karena terlihat dari kaos yang dikenakannya ketika diamuk KKB.

Setelah itu, anggota KKB lainnya langsung memberikan tembakan secara terus menerus menggunakan AK47 yang menjadi senjata andalan kelompok OPM.

Akhirnya bagian tangan kiri yang terus ditebas langsung terpisah dari anggota tubuh korban.

Tidak hanya itu saja, meskipun tangan kanan lebih dahulu terpisah dari tubuhnya. Sejumlah anggota KKB tersebut kembali memotongnya menjadi beberapa bagian.

Karena semakin menunjukkan kekejamannya, celana korban mencoba dilepas oleh KKB yang diduga bertujuan untuk memudahkan saat melakukan mutilasi bagian kaki.

Lebih ngerinya lagi, saat bagian kaki kiri yang sedang dimutilasi, anggota KKB lainnya yang memegang golok besar langsung mencoba memotong bagian leher korban. Sebut saja untuk memisahkan kepalanya agar bisa terpotong.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, kepala korban langsung terpisah dan mencoba dibawa oleh seorang kelompok OPM tersebut.

Walaupun kaki kirinya sudah terpisah, kelompok separatis yang belum kebagian mutilasi korban. Mencoba untuk memotong bagian kaki kanannya.

Berita Lainnya:
Sahroni Minta Polisi Temukan Bandar Judi Online Pasca Oknum Pegawai Komdigi Ditangkap

Sontak, tubuh korban yang tersisa hanya dari bagian bahu hingga lutut saja dan harus kehilangan bagian kepala, kedua tangan dan kakinya.

Uniknya, Mohammad Khafid sebagai sang pengunggah menyindir Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Lantaran masih disibukkan terhadap sengitnya perdebatan untuk merebutkan kedudukan sebagai Presiden maupun Wakil Presiden RI periode 2024.

Tanpa lebih memperdulikan kembali terkait Prajurit TNI dan Polri yang sedang bertugas di Papua untuk menumpas kekejaman KKB.

“Menteri Pertahanan sibuk urusan calon Presiden, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan sibuk urusan calon Wakil Presiden, Prajurit TNI dan Polri di Papua berguguran dibunuh KKB,” sindir Mohammad Khafid.

Sampai saat ini video tersebut membuat warganet geram karena prajurit yang bertugas masih berpacu pada Hak Asasi Manusia (HAM) kepada KKB.

Sehingga membuat banyak prajurit berguguran hanya karena ada aturan HAM yang tidak mengharuskan membunuh warga sipil.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya