BANDA ACEH – 28 kedutaan Israel di seluruh dunia ditutup akibat ancaman Iran yang akan balas dendam, dan menyerang terhadap Zionis imbas serangan udara yang menewaskan pejabat Garda Revolution di Konsulat di Suriah.Menurut media Israel, diplomat yang bertugas di luar negeri telah menyatakan, kekhawatiran mereka bahwa kedutaan mereka akan menjadi sasaran pembalasan Iran.
28 Kedutaan dan konsulat Israel ditutup sementara karena adanya ancaman yang mengatasnamakan Iran, dan proksinya sebuah sumber Israel mengatakan kepada The Jerusalem Post pada hari Jumat.
Menurut sumber tersebut, sejumlah besar kedutaan dan konsulat tetap tutup, dan keputusan untuk menutupnya “berbeda-beda di setiap negara dan berdasarkan tingkat risiko.”
Bertentangan dengan laporan di media Israel, “Alih-alih mengevakuasi fasilitas diplomatik ini, fasilitas tersebut belum dibuka kembali.
Hal ini telah menjadi kejadian berkala selama beberapa bulan terakhir, dipicu oleh peringatan keamanan.
Sejumlah kedutaan besar Israel telah ditutup setelah tanggal 7 Oktober, seperti di Yordania dan beberapa kedutaan lainnya.
Laporan tersebut muncul di tengah kekhawatiran akan serangan balas dendam Iran.
Kedutaan besar Israel di seluruh dunia berada dalam siaga tinggi menyusul meningkatnya ancaman serangan Iran terhadap diplomat Israel, sumber mengkonfirmasi kepada Post pada hari Kamis.
Selain itu, beberapa duta besar telah diminta untuk tidak hadir di acara-acara publik karena khawatir akan keamanan mereka.
Laporan-laporan ini muncul menyusul dugaan serangan Israel di Suriah, yang menewaskan anggota senior Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Mohammad Reza Zahedi .
Menurut media Israel, diplomat yang bertugas di luar negeri telah menyatakan kekhawatiran mereka bahwa kedutaan mereka akan menjadi sasaran pembalasan Iran.
Sebelumnya, Israel membantah laporan yang mengklaim pihaknya menarik duta besarnya dan mengevakuasi kedutaannya di berbagai lokasi di seluruh dunia.
Menurut laporan awal, keputusan yang dibantah oleh Israel ini dibuat berdasarkan kesepakatan antara Kementerian Luar Negeri dan Shin Bet Israel.