Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran 5 April, MUI: Mereka Bukan Sesat Tapi Menyimpang

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Ketika sebagian umat Islam berbelanja baju lebaran, berangkat mudik, atau mungkin menyiapkan ketupat, jemaah Aolia di Gunungkidul berlebaran kemarin (5/4). Proses salat Idul Fitri digelar secara khusyuk oleh puluhan jemaah di Masjid Aolia yang beralamat di Panggang III, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul. Jemaah Aolia tidak hanya tahun ini berlebaran lebih dahulu dibandingkan pemerintah, NU, maupun Muhammadiyah. Tahun lalu mereka berlebaran pada 20 April. Sementara pemerintah tahun lalu menetapkan 1 Syawal jatuh pada 22 April dan Muhammadiyah pada 21 April. 

Meskipun berlebaran kemarin, mereka tidak melakukan gema takbir pada Kamis malamnya. Selain itu setelah salat Ied, dilanjutkan dengan persiapan salat Jumat. Jumlah jemaah yang mengikuti salat Ied di Masjid Aolia sekitar 30 orang laki-laki dan perempuan. 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat merespons kelompok atau jemaah Aolia yang berlebaran pada Jum’at (5/4) itu. Ketua MUI Pusat bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis mengatakan aliran atau kelompok seperti jemaah Aolia itu bukan sesat.

“Tetapi menyimpang dari syariat Islam,” katanya. 

Pasalnya dalam syariat Islam, Jum’at itu belum 1 Syawal. Baik dari metode perhitungan hisab, apalagi rukyah atau pemantauan hilal. Dia menegaskan kepercayaan yang dipegang oleh pemimpin jemaah Aolia tersebut tidak sesuai dengan syariat Islam. 

“Tidak perlu ditiru oleh yang lain,” katanya.

Cholil menegaskan keyakinan jemaah Aolia tersebut landasan syariat dan fiqih-nya tidak ada sama sekali. Meskipun begitu bukan berarti mereka lantas diolok-olok atau dimusuhi. Cholil mengatakan MUI siap mengajak mereka untuk mengikuti syariat Islam yang benar. 

Pemerintah sendiri masih menunggu hasil sidang Isbat untuk menetapkan Idul Fitri 2024. Rencananya sidang Isbat penetapan 1 Syawal akan digelar Kementerian Agama pada 9 April nanti. Berdasarkan perhitungan hisab, posisi hilal pada 9 April nanti sudah cukup tinggi. Memenuhi kriteria untuk dapat dilihat atau diamati. Sehingga lebaran pada 10 April tinggal menunggu keputusan Sidang Isbat saja.

Exit mobile version