Nakes RSUD Syekh Yusuf Masih Mogok Kerja, Ratusan Pasien Diarahkan ke IGD

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH  – Hari kedua, Nakes yang bertugas di Poliklinik di RSUD Syekh Yusuf, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan kembali mogok kerja. 

Akibatnya, ratusan pasien yang mendaftar di pelayanan poliklinik tidak bisa diperiksa atau dilayani oleh dokter lantaran para Nakes yang bertugas di bagian poliklinik masih memilih mogok kerja. 

Kata salah seorang Nakes berinisial IA, mengaku jika hari ini adalah hari kedua bagi para nakes mogok kerja dan sudah hampir 500 pasien yang sudah mendaftar ke pelayanan Poliklinik. 

Namun sayangnya, para pasien kembali kecewa lantaran tidak ada satupun Nakes di Poliklinik karena masih memilih mogok kerja. 

 “Hampir 500 an pasien yang sudah mendaftar di bagian pendaftaran Pelayanan medik, namun tidak satupun pasien dilayani lantaran para nakes yang bertugas melayani di poliklinik masih mogok kerja,” kata IA. 

Tidak ingin mengecewakan pasien yang sudah mendaftar pada Jumat, kata IA, petugas yang berada di bagian pendaftaran megarahkan seluruh pasien ke IGD untuk mendapatkan pelayanan. 

Namun, kepala ruangan di IGD umum hanya bisa melayani 107 orang pasien lantaran hampir 500an pasien yang mendatangi ruangan IGD. 

Dan itu tidak sebanding dengan jumlah petugas yang ada di bagian IGD. “Yang di layani di ruangan IGD hanya 107 orang, itupun petugas kewalahan lantaran banyaknya pasien yang sudah mendaftar di politeknik, namun Nakes yang bertugas di Poliklinik masih mogok kerja,” terang IA. 

“Kepala ruang IGD meminta agar pendaftaran untuk pelayanan pasien di poliklinik di tutup sementara sampai para Nakes kembali masuk kerja melayani masyarakat,” sambungnya. 

Nakes yang meminta identitasnya di sembunyikan ini mengaku jika aksi mogok kerja di hari kedua ini tetap meminta haknya di bayarkan. 

“Kami meminta agar manajemen rumah sakit Syekh Yusuf Gowa segera menyelesaikan haknya dengan membayarkan jasa pending yang sudah ditandatangani para Nakes,” pungkasnya. 

Sementara itu, salah seorang pasien yang sejak pagi datang ke RSUD Syekh Yusuf Gowa berinisial AU (29) disuruh pulang oleh petugas yang ada di pelayanan Poliklinik. “Jadi saya datang sekitar pukul 09.00 Wita pagi tadi, saya lihat membludak pasien di bagian pelayanan Poliklinik.

 Kebetulan saya mau kontrol juga karena ada rujukan dari puskesmas. Terus ada di bagian pendaftaran bilang tidak ada dokter jadi tidak ada pelayanan,” ungkap AU, Sabtu (6/4/24). 

Lanjutnya, AU kemudian berinisiatif menanyakan ke security terkait tidak adanya pelayanan. 

“Terus security nya bilang, kalau mau di layani silahkan ke IGD, jadi saya bilang kenapa harus ke IGD kalau hanya pasien kontrol,” jelasnya. “Setelah menuju ke IGD, saya kemudian kaget melihat banyaknya pasien yang antri dan berdesakan di ruang IGD untuk di layani,” sambungnya. 

AU berharap, pelayanan di RSUD Syekh Yusuf Gowa segera kembali seperti semula, mengingat banyaknya pasien yang sudah dua hari bolak baik dari rumahnya ke rumah sakit, justru tidak mendapat pelayanan. “Kalau ada masalah internal rumah sakit, jangan masyarakat yang menjadi korban dan dirugikan. 

Kalau ada masalah internal didalam rumah sakit silahkan selesaikan dan jangan juga menolak melayani masyarakat,” harapnya. 

Para pasien  berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di rumah sakit agar kejadian tidak adanya pelayanan di ruang poliklinik tidak berlarut-larut.  

Hingga kini pihak manajemen rumah sakit belum memberikan tanggapan terkait aksi mogok para Nakes di hari kedua ini

Exit mobile version