Pria di Pariaman Aniaya Anak Tiri hingga Tewas, Berpura-pura Angkat Telepon dan Melarikan Diri

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Bocah laki-laki bernama Nalendra Zavier Akhtar (19) ditemukan tewas di rumahnya yang terletak di  Kota Pariaman, Sumatra Barat pada Kamis (4/4/2024) malam. 

ADVERTISEMENTS
ad39

Dugaan sementara, korban tewas dianiaya ayah tiri yang langsung melarikan diri seusai melancarkan aksinya.

ADVERTISEMENTS

Kasat Reskrim Polres Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan korban bersama pelaku lantaran ibunya sedang berjualan di pasar.

ADVERTISEMENTS

“Setelah berbuka puasa, ibu korban pulang ke rumah dan menemukan anaknya terbaring di kasur dengan kondisi tubuh yang dingin dan kaku,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS

Sang ibu panik dan berusaha membangunkan anaknya, namun tak ada respons. Ia kemudian membawa korban ke rumah sakit dengan dibantu oleh ayah tiri korban.

ADVERTISEMENTS

“Sesampainya di rumah sakit, dokter memastikan bahwa korban telah meninggal dunia. Saat itu, ayah tiri korban pura-pura menelepon di luar rumah sakit dan kemudian kabur melarikan diri,” jelas Iptu Rinto.

ADVERTISEMENTS

Mendapat laporan kejadian tersebut, Tim Reskrim Polres Pariaman langsung menuju TKP. Jasad korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum atau otopsi.

“Saat ini, kami masih melakukan penyelidikan terhadap terduga pelaku dan mengumpulkan bukti-bukti terkait,” tegas Iptu Rinto.

Kasus ini tentu saja menggemparkan warga sekitar. Kejadian tragis ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu waspada dan menjaga keselamatan anak-anak, terutama dari orang-orang terdekat.

Ayah Tiri Aniaya Anak di Bandung

Seorang bocah laki-laki berinisial BTM (4) tewas dianiaya ayah tirinya di Cicalengka, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Korban tewas dalam pelukan ibunya saat hendak membuat laporan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke Polres Purwakarta.

Kasus ini telah dilimpahkan ke Polresta Bandung lantaran kasus KDRT terjadi di wilayah hukum Bandung.

Kasatreskrim Polresta Bandung, Kompol Oliestha Ageng, mengatakan pelaku yang bernama Ujang Mulyadi (31) telah diamankan di Mapolresta Bandung.

“Jadi awalnya seluruh pelaporan berada di Purwakarta, namun lokasinya masuk ke wilayah Kabupaten Bandung. Kini pelaku sudah diamankan,” ungkapnya, Jumat (5/4/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Proses penangkapan dilakukan sesuai personel Polresta Bandung mengantongi berkas pelaporan dari Polres Purwakarta.

“Itu menjadi dasar kami untuk menindaklanjuti, dan melakukan penangkapan terhadap pelaku,” ucapnya.

Diketahui, korban dianiaya pada Kamis (4/4/2024) malam, dan tewas pada Jumat, saat ibu korban hendak membuat laporan polisi.

“Setelah mendapat laporan, kami bergerak, sekitar pukul 11.00 WIB, bisa mengamankan pelaku masih di wilayah Cicalengka, tapi bukan di rumahnya,” tukasnya.

Ibu korban, Yuni Trisnawati, mengaku baru empat bulan menikah dengan pelaku.

Ia baru mengetahui anaknya menjadi korban KDRT saat pulang ke Purwakarta.

Selain BTM, pelaku juga menganiaya satu anak Yuni lain di Cicalengka pada Kamis. 

“Awalnya disuruh ke warung sama suami, tiba-tiba pulang anak sudah basah kuyup, terus engga lama dibawa nongkrong sama suami,” ucapnya.

Sepulang dari tempat tongkrongan pelaku, anaknya mengeluhkan sakit.

“Kemudian, pas pulang nongkrong, anak tuh tiba-tiba masuk kamar, anak ngeluh sakit, perutnya sakit habis itu muntah-muntah dari sore sampai malam,” imbuhnya.

Saat malam hari, pelaku berusaha menyuapi BTM yang sedang sakit.

Namun, korban tidak mau makan sehingga pelaku melakukan penganiayaan.

Pelaku juga mengusir Yuni beserta kedua anaknya.

Yuni kemudian pergi ke rumah orang tuanya di Purwakarta menggunakan bus dan angkot.

“Turun dari bus itu lanjut naik angkot, tapi sebelum pulang mau laporan dulu ke polisi. Di kantor polisi baru ketauan anak itu sudah kaku, sudah meninggal,” tuturnya.

“Memang sudah sering dianiaya, sudah bersabar sudah saya lindungi juga,” pungkasnya

Exit mobile version