NASIONAL
NASIONAL

Perilaku Politik Elit Bikin Indonesia Sulit Bangkit Jadi Negara Besar

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Demokrasi sebagai sarana perubahan dilanggar secara brutal oleh penguasa. Kecurangan Pemilu dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan massif (TSM).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Para elite sudah sangat pragmatis dalam berpolitik. Akibatnya, yang menang adalah yang bayar,” kata Anggota DPRD Jawa Barat, Ahab Sihabudin, dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (11/4).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Menurut Ahab, perilaku Politik tersebut akan membuat Indonesia semakin sulit bangkit menjadi bangsa yang besar.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Padahal, sejarah Indonesia di masa lalu sangat gemilang.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Kita adalah bangsa yang dapat mengusir bangsa Mongol, yang kala itu jadi bangsa imperialis bengis dan kejam,” tutur Ahab.

Berita Lainnya:
Hari Ini, Natalius Pigai Dipanggil DPR untuk Jelaskan Permintaan Anggaran Kementerian HAM Rp 20 Triliun
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Bahkan, lanjut Ahab, bangsa Indonesia pernah memiliki armada angkatan laut terkuat dengan kapal terbesar di zaman Laksamana Malahayati dan Ratu Kalinyamat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Pada zaman Rasululloh Muhammad SAW, kita adalah penguasa Samudra Hindia. Kekuasaan bangsa kita hingga ke Madagaskar,” ungkapnya.

Bahkan, kata Ahab, di awal era kemerdekaan, Indonesia adalah bangsa yang berperan aktif dan sangat diperhitungkan dalam kancah politik dunia.

“Kita adalah pelopor kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia yang terjajah dengan menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika dan memimpin negara-negara Non-Blok. Ini jadi kekuatan moral bagi negara terjajah lain,” terangnya.

Berita Lainnya:
Viral Bayi di Madura Dirias Saat Tidur, MUA Langsung Dihujat Netizen!

Ahab juga mengingatkan bahwa kemerdekaan dan peran Indonesia di panggung dunia kala itu sangat didukung oleh negara-negara Islam di Jazirah Arab dan Afrika, termasuk Palestina.

“Ironisnya, negara yang pertama mengakui indonesia, Palestina, saat ini masih terjajah oleh Israel,” jelasnya.

Di mata Ahab, para pemimpin saat ini belum berhasil mengembalikan kejayaan bangsa.

“Jika membandingkan sejarah agung bangsa dengan realitas saat ini, zaman kita terbilang zaman kehinaan di mata sejarah,” demikian Ahab Sihabudin. 


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya