Minta Didiskualifikasi? Pengen Menang Banget?, Isi Karangan Bunga Sindiran di Gedung MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Belasan karangan bunga memenuhi Kompleks Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat pada Jumat (19/4/2024) atau jelang putusan perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

ADVERTISEMENTS
ad39

Papan-papan karangan bunga itu berisikan pesan sindirian untuk pasangan calon nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan calon nomor urut tiga, Ganjar PranowoMahfud MD atas tudingan kecurangan yang dilakukan pasangan calon nomor urut dua, Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka untuk memenangkan Pilpres 2024

ADVERTISEMENTS

“Manchester United nggak pernah nuduh Manchester City menang karena bansos, meskipun mereka merah dan biru langit,” bunyi salah satu karangan bunga yang dikirim atas nama citizens gemblong. “01 n 03 vs 96.2 juta suara rakyat Indonesia, bisa apa?” tulis pesan lainnya di salah satu karangan bunga dari pulo gadung gaming. 

ADVERTISEMENTS

 “Minta didiskualifikasi? Pengen menang banget?” tulis karangan bunga tertanda komunitas anak rantau. Ada pula karangan bunga lainnya yang menampilkan pesan untuk majelis hakim konstitusi terkait tudingan terhadap Prabowo-Gibran yang melakukan kecurangan selama proses pilpres. 

ADVERTISEMENTS

“Dear hakim MK, kami pilih Prabowo-Gibran dari hati, jangan fitnah kami,” tulis karangan bunga dari komunitas pecinta rondo. 15 karangan bunga itu hanya dijejerkan di salah satu sudut Kompleks MK, tepatnya tak jauh dari area kantin Gedung II dan Gedung III. 

ADVERTISEMENTS

Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Administrasi Kepaniteraan MK Fajar Laksono saat ditemui di Gedung I MK RI, Jakarta, Jumat (19/4/2024), menanggapi belasan karangan bunga yang dikirim ke MK dengan nuansa mendukung salah satu pihak dalam perkara sengketa pilpres. 

ADVERTISEMENTS

“Kita terima kasih kepada pihak yang berkirim karangan bunga kepada kita. Itu bentuk apresiasi kepada MK. 

Tapi, untuk menjaga independensi hakim konstitusi, menjaga netralitas ini, suasana persidangan, termasuk luar persidangan, maka itu tidak kita pajang, tapi kita simpan,” kata Fajar. Fajar mengatakan MK tetap memposisikan karangan bunga tersebut sebagai sebuah apresiasi.  

“Supaya ini enggak mengganggu independensi, gitu ya, jadi tetap kita terima, kita terima kasih, kita apresiasi, tapi kita tempatkan di sana, kita simpan dulu,” tuturnya. “Karena ada tone (nuansa) seperti itulah, maka (disimpan). 

Ini kondusif semua, ini enggak ada yang memihak kemana-mana ini MK. Kami terima, tapi kami tempatkan supaya tidak terlalu dilihat orang,” ujar Fajar. Menurut dia, karangan bunga tersebut mulai berdatangan sejak Kamis (18/4) malam hingga Jumat pagi. 

Namun demikian, Fajar mengaku tidak tahu pengirim karangan bunga tersebut. “Enggak ada, itu kan cuma begitu saja. Enggak tahu siapa pengirimnya,” kata Fajar

Exit mobile version