NASIONAL
NASIONAL

Jokowi Disebut Sudah Jadi Keluarga Golkar, 2 Politisi PDIP Beri Kritik, JK Tanggapi Santai

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Setelah dianggap bukan lagi kader PDIP, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini disebut telah menjadi keluarga besar Partai Golkar.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto saat ditemui di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (24/4/2024) lalu.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Sejumlah pihak pun merespons pernyataan Airlangga tersebut.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Di antaranya politisi PDIP, Andreas Hugo Pareira dan Guntur Romli, hingga politisi senior Golkar, Jusuf Kalla (JK).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Dua politisi PDIP kompak memberikan kritik atas klaim Airlangga tersebut.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Minta Jokowi dan Gibran Mundur

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Mewakili PDIP, Guntur Romli mengucapkan selamat jika Jokowi benar-benar bergabung dengan Golkar.

Ia kemudian mendesak Jokowi dan Gibran untuk datang ke Kantor DPP PDIP dan menyatakan mundur secara terbuka.

“Ditunggu secara gentle pernyataan dari Pak Jokowi dan Gibran, kemudian gentle untuk datang ke DPP dan mundur dari PDI Perjuangan, pamit baik-baik, jangan seperti kacang lupa kulit, atau ingatlah pepatah kita ‘datang tampak muka, pulang tampak punggung’ atau sudah tidak relevan lagi bicara soal etika dengan Pak Jokowi dan Gibran?” ucap Guntur.

Berita Lainnya:
Motif 33 Anggota TNI Serang Warga Deli Serdang hingga 1 Orang Tewas

PDIP Tak Pikirkan Jokowi dan Gibran

Senada dengan Guntur Romli, Andreas Hugo Pariera juga menyebut PDIP sudah tidak memikirkan Jokowi dan Gibran.

Menurutnya, Jokowi dan Gibran kini seolah tengah mencari partai yang cocok untuk bernaung setelah berseberangan dengan PDIP.

“Biarin saja. Di PDI Perjuangan juga nggak dipikirin lagi orang-orang ini,” ucap Andreas.

“Sekarang mereka berdua yang sedang cari rumah. Politisi pada punya rumah, ini orang dua pergi dari rumahnya sambil “bakar” rumahnya.”

“Untung saja rumahnya kokoh tegak, sekarang setelah pesta selesai (Pemilu 2024 -red), orang pada pulang ke rumah masing-masing. Mereka (Jokowi dan Gibran) cari-cari tumpangan, maksa-maksa masuk rumah yang sudah berpenghuni,” imbuhnya.

Andreas berpendapat, Golkar memang membutuhkan figur Jokowi sebelum digelarnya Pemilu 2024.

Berita Lainnya:
Cerita Ibunda AKP Ulil Sebelum Anaknya Tewas Ditembak

Ia pun bingung kenapa Golkar saat ini masih memerlukan kehadiran Jokowi dan keluarga di dalam partai.

“Sebelum pemilu kemarin, memang Golkar butuh Jokowi dan berlindung pada Jokowi. Tetapi apakah sekarang masih juga tingkat kepentingannya sama?,” imbuhnya.

JK: Semua Orang Boleh

Sementara itu, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) justru memberikan respons santai terkait klaim Airlangga tersebut.

Ia menyebut semua orang bisa masuk ke Partai Golkar, termasuk Jokowi dan Gibran.

JK menegaskan Golkar merupakan partai yang terbuka untuk semua kalangan.

“Semua orang, kau juga bisa masuk Golkar. Golkar itu partai terbuka, boleh masuk. Semua orang boleh masuk,” tutur JK kepada awak media di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (25/4/2024).

Kemudian, saat disinggung peluang Jokowi menempati posisi strategis di Golkar, JK enggan berkomentar banyak.

Menurut JK, hak itu merupakan urusan pimpinan partai.

“Terserah pimpinannya,” terangnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya