INTERNASIONALPALESTINA

Hamas: Netanyahu Menipu Rakyat Israel Seolah Proses Negosiasi Berjalan

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Upaya negosiasi gencatan senjata dan pembebasan sandera antara Hamas dan Israel tidak kunjung tercapai, sementara perang sudah berlangsung selama lebih dari 200 hari.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Menurut seorang pejabat senior Hamas, Ghazi Hamad proses ini akan terus terhambat karena Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak menghentikan serangan.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Baru-baru ini pasukan militer IDF mengumumkan kesiapan mereka untuk segera menyerang Rafah. Hamad berpendapat rencana invasi tersebut mengungkap kontradiksi dalam sikap Netanyahu terhadap Gaza.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Netanyahu tersandung karena, di satu sisi, dia ingin mengembalikan para tawanan ke keluarga mereka, tetapi pada saat yang sama, dia menempatkan mereka dalam bahaya besar, karena tentaranya dengan sengaja membunuh banyak sandera,” ujarnya dalam sebuah wawancara seperti dimuat AFP pada Jumat (26/4).

Berita Lainnya:
Vladimir Putin Ngamuk, Rusia Bom Pencakar Langit Uni Soviet di Ukraina
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Lebih lanjut, Hamad menuduh Netanyahu sengaja memanipulasi rakyat bahwa proses negosiasi terus berlangsung.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Padahal Qatar dan Mesir sudah melakukan banyak hal, tetapi Israel di bawah Netanyahu seperti enggan meneruskan upaya damai di tengah tensi militer yang terus menguat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Netanyahu memanipulasi dan menunda-nunda untuk menipu masyarakat Israel bahwa ada negosiasi dan juga menipu masyarakat internasional bahwa gencatan senjata bisa diraih,” tegasnya.

Berita Lainnya:
Mangkir Rapat, Komisi VI DPR Desak Kepala BP Batam Mundur

Mengomentari rencana serangan Rafah, Hamad memprediksi tindakan tersebut akan gagal dan tujuan Israel untuk memusnahkan Hamas dan mengambil aliha Gaza tidak akan pernah terwujud.

“Bahkan jika (Israel) masuk dan menginvasi Rafah, mereka tidak akan mencapai apa yang diinginkannya,” kats Hamad.

Israel akan melanjutkan operasi darat yang direncanakan di Rafah, meskipun ada protes dan kekhawatiran internasional terhadap sekitar 1,5 juta warga Palestina yang berlindung di kota tersebut.

Ada kekhawatiran akan banyaknya korban sipil dan negara-negara termasuk sekutu utama Israel Amerika Serikat telah memperingatkan agar Tel Aviv membatalkan serangan darat tersebut. 


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya