NASIONAL
NASIONAL

Istri Brigadir Ridhal Menangis Histeris, Rumah Duka Terus Ramai Didatangi Pelayat

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Seusai disalatkan di Masjid Nurul Iman Perum Kalasey Indah jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi(RAT) dkebumikan di pemakaman Muslim Kalasey, Minahasa, Sulawesi Utara.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Istri Brigadir RAT berteriak histeris saat jasad hendak diturunkan ke dalam liang lahad. Istri Brigadir RAT Novita Husain menangis histeris sampai terjatuh.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Melihat situasi tersebut beberapa sanak saudara dan kerabat dekat berusaha memapahnya. Ada yang berupaya mengoleskan minyak kayu putih di hidungnya. 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Dalam kondisinya yang lemah itu, Novita memanggil nama anak laki-laki bernama Adam.

“Adam, Adam, Adam,” panggil Novita kepada anaknya.

Adam datang tak lama Novita bersama anak laki-lakinya tersebut. Keluarga yang datang melayat pun ikut memeluk Novita Husain, menangis bersama-sama.

“Ali ini orangnya baik,” ujar salah satu pelayat di rumah duka.

Peti jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi diberangkatkan menggunakan kargo pesawat Garuda Indonesia pukul 02.27 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta dan tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado sekira pukul 06.34 Wita. 

Pantauan Tribun di rumah duka kawasan perumahan Kalasey Indah beberapa warga ada yang terlihat berbincang

juga ada yang merapihkan kursi dan menyapu halaman rumah.

Rudi, satu kerabat sempat menceritakan sosok Brigadir RAT. Kata dia Brigadir RAT adalah figur yang baik dan ramah.

“Dia juga suka bercanda dengan warga sini,” kata Rudy ditemui di rumah duka.

Berita Lainnya:
Semarak Dukungan Luthfi-Yasin, Jokowi: Saya Lihat Antusiasme Luar Biasa

Ajudan Polwan

Polresta Manado mengklaim bahwa Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) tak menjelaskan apapun ketika mengajukan izin ke Jakarta termasuk soal kabar menjadi ajudan seorang anggota Polisi Wanita (Polwan).

Kasi Humas Polresta Manado Ipda Agus Haryono menjelaskan bahwa Brigadir RAT hanya menyampaikan pada pihaknya yakni untuk mengunjungi rumah kerabatnya di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

“Ndak ada, ndak ada penjelasan lain (kecuali izin kunjungi kerabat di Jakarta). Kalau dari kita dia mengajukan izin ke rumah kerabat, itu sepengetahuan kita ,” kata Agus.

Meski begitu Agus menuturkan bahwa saat ini pihaknya bersama Polres Metro Jakarta Selatan masih mendalami kematian Brigadir RAT yang diduga bunuh diri.

“Makannya untuk hal yang lain masih perlu pendalaman. Dari Polres Metro Jakarta Selatan kan

masih pendalaman kita juga masih melakukan pendalaman,” pungkasnya.

Kabar Brigadir RAT menjadi ajudan polwan diungkapkan oleh sang istri yakni Novita Hussain.

Menurut Novita, sebelum pergi ke Jakarta dari asal mereka di Manado, Sulawesi Utara, suaminya pamit untuk urusan kerjaan.

“Ke Jakarta katanya menjadi ajudan. Saya tahu bosnya itu polwan yang bawa dia ke Jakarta,” ujar Novita.

Namun, ia enggan menyebut nama bos suaminya itu.

“Mohon maaf,” sambungnya.

Ia juga menambahkan bahwa sebelum dikabarkan meninggal dunia, suaminya sempat curhat soal pekerjaan. Dari curhatan itu, diketahui Novita, bahwa suaminya tak nyaman lagi bekerja dengan bosnya.

Berita Lainnya:
Dua Peluru Ditemukan di Tubuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan

“Lewat telepon, almarhum bilang sudah tidak nyaman lagi kerja di situ. Saya tidak tahu apa maksudnya,” ujarnya.

Pengusaha Tambang

Indra Pratama, pemilik rumah di Jalan Mampang Prapatan IV nomor 20, Jakarta Selatan mengaku mengenal sosok anggota Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi alias RAT.

Dia menyebut mengenal korban saat dirinya berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara (Sulut)  untuk urusan pekerjaan.

“(Kenal) pada saat saya datang ke Manado. Ya urusan pekerjaan ya. Saya lupa tahunnya. Intinya itu saja,” kata Indra.

Namun, dia membantah jika menjadikan korban sebagai pengawalnya. Dia tak memberikan penugasan apapun kepada korban.

“Tidak ada, tidak ada, tidak ada (pengawalan). Memang saya kenal, ya tapi tidak ada penugasan apa pun,”ucapnya.

Indra Pratama, penghuni rumah di Jalan Mampang Prapatan IV nomor 20, Jakarta Selatan tempat tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi alias RAT juga membantah menyewa rumah tersebut.

Dia mengklaim jika rumah mewah tersebut merupakan rumah pribadinya sendiri.

“Rumah saya, rumah saya. Bukan (menyewa),” kata Indra.

Dia membenarkan jika Brigadir RAT memang sempat berkunjung dan tinggal di rumahnya tersebut selama sepekan sebelum tewas. Namun dia menyebut jika kedatangan Brigadir RAT hanya untuk menjalin silaturahmi.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya