NASIONAL
NASIONAL

Terungkap, Tabiat Wasit Shen Yinhao, Ini Deretan Jejak Kriminalnya

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Wasit asal Cina Shen Yinhao menjadi pusat perhatian publik terutama rakyat Indonesia. Bahkan, akun media sosial instagramnya menjadi radar pencarian netizen Indonesia. 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hal ini terjadi lantaran, Wasit Shen Yinhao ditunjuk sebagai pengadil pertandingan semifinal Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan, di Piala Asia U-23 2024. 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Namun, berjalannya pertandingan, wasit Shen Yinhao ini dinilai netizen dan sebagian rakyat Indonesia tidak adil, sebab selalu memberi VAR ke timnas Indonesia dan kartu merah.  

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Sehingga, timnas Indonesia U-23 dirugikan oleh keputusan wasit Shen Yinhao, dan kalah melawan Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024 karena timnas Indonesia U-23 tersisa 10 pemain. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

 Tak hanya kontroversi itu saja, baru-baru ini juga beredar kabar dugaan soal  Wasit asal Cina Shen Yinhao.  

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Shen Yinhao yang merupakan wasit kelahiran Shanghai itu dikabarkan diduga banyak memiliki catatan kriminal di negeri asalnya.  Dilansir dari  pemberitaan zuqiubao, Shen Yinhao pada 2020 jadi sorotan publik sepak bola Cina. 

Berita Lainnya:
Bertemu Megawati Bakal Jadi Sowan Pamungkas Prabowo
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Hal ini lantaran tesis yang ia buat dianggap plagiat. Pada 2017, Shen Yinhao menerbitkan tesis yang berjudul ‘Penyebab dan Penanggulangan Stres di Kalangan Wasit Perguruan Tinggi’.  

Tesis dengan metode dan kajian serupa ternyata pernah terbit pada 2012 dan karya dari Lu Yunfei. Tak hanya satu karya ilmiah, satu tesis untuk gelor doktor milik Shen Yinhao juga diduga menjilpak.  

Tesis doktoral milik Shen yang berjudul ‘Penelitian tentang situasi saat ini dan strategi pengembangan sekolah tradisional di kota Shanghai’. 

Tesis tersebut juga diduga menjiplak tesis milik Xuan Haide dengan judul ‘Investigasi situasi saat ini dan penanggulangan perkembangan sepak bola tradisional di Provinsi Anhui’. Universitas Tongji tempat Shen Yinhao mengambil S2 dan S3 telah menyelidiki kasus tersebut.  

Sayangnya, posisi Shen Yinhao sendiri di kampus itu menjabat sebagai wakil dekan Akademi Sepak Bola Universitas Tongji. 

Dugaan plagiarisme Shen Yinhao membuat heboh publik sepak bola Cina. Ia terancam dihukum berat dan status wasitnya bisa dicabut oleh PSSI-nya Cina.  

Berita Lainnya:
Bertekad Bentuk Pemerintahan Bersih, Prabowo: yang Mau Bersama Saya Ayo, yang Tidak Minggir!

Akan tetapi, dari penelusuran, kasus dugaan plagiarisme ini menguap begitu saja dan tidak ditemukan penyelidikan secara hukum atas kasus tersebut. Untuk informasi, pada 2018, pemerintah dan partai komunis Cina memperketat masalah plagiat.  

Bahkan dilansir dari Xinhua, Partai Komunis dan Dewan Negara melarang plagiarisme, pembuatan data dan kesimpulan penelitian, penulisan hantu dan manipulasi peninjauan ulang. “Siapa pun yang melanggar aturan integritas akan dimintai pertanggungjawaban oleh hukum,” tulis dokumen partai komunis Cina. 

Selain jejak kriminal dugaan plagiarisme, Shen Yinhao jadi bulan-bulanan publik sepak bola Cina lantaran pada 17 Oktober 2020 saat pertandingan Liga Super Cina membuat keputusan kontroversial. 

Pada laga itu, Shen Yinhao memberikan hadiah penalti yang menguntungkan Shandong Luneng.  Tak hanya itu saja, kepemimpinan Yinhao di Liga Cina pada 2013 membuat laga Guangdong Rizhiquan vs Chengdu Sheffield United berbuntut ricuh. 

Di luar kontroversial dan jejak dugaan kriminal, Shen Yinhao pernah mendapat penghargaan Peluti Perunggu di Liga A Cina pada 2015


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya