INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Hamas Tiba di Kairo, Disambut Ancaman AS yang Minta Qatar Usir Hamas Jika Tolak Proposal Israel

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Gerakan Perlawanan Palestina Hamas,  pada Jumat (3/5/2024) mengatakan kalau delegasi mereka  akan tiba di Kairo pada Sabtu (4/5/2024) untuk menyelesaikan negosiasi pertukaran tahanan demi terjadinya gencatan senjata dengan Israel.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Negosiasi Hamas dan Israel itu dilakukan secara tidak langsung, menggunakan mediator Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Israel sudah menawarkan proposal mereka -yang belakangan disebut final- ke Qatar dan Mesir untuk disampaikan ke Hamas.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Hamas membalas dengan menyatakan akan mempelajari proposal itu dengan faksi lain perlawanan Palestina.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Dalam sebuah pernyataan pers, gerakan tersebut menekankan semangat positif yang ditanggapinya ketika mempelajari proposal gencatan senjata yang diterimanya dari Mesir baru-baru ini.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Hamas menambahkan kalau gerakan dan pasukan perlawanan bertekad untuk mematangkan perjanjian untuk mencapai akhir agresi Israel di Jalur Gaza, penarikan pasukan pendudukan, dan kembalinya para pengungsi ke Jalur Gaza utara.

Berita Lainnya:
Izinkan Ukraina Serang Wilayah Rusia dengan Rudal AS, Keputusan Biden Bisa Picu Perang Dunia 3
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

AS Minta Qatar Usir Hamas Jika Menolak Setuju

Dicky ke Mabes, Kombes Yus Fadilah Jabat Direktur Reskrimum Polda Sulteng

Di sisi lain, kedatangan delegasi Hamas di Kairo disambut ancaman dari pihak AS.

Washington Post melansir, sumber informasi menyebut AS telah meminta Qatar untuk mengusir gerakan Hamas dari wilayahnya jika gerakan tersebut menolak untuk setuju pada Israel mengenai kesepakatan pertukaran tahanan.

Seorang pejabat Amerika mengindikasikan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar tersebut kalau Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken menyampaikan pesan terkait hal ini kepada Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani, April lalu.

Baca juga: Pesan Singkat Al Qassam ke Warga Israel Soal Nasib Para Sandera Seusai Netanyahu Ancam Serbu Rafah

Berita Lainnya:
Indonesia-China akan Makin Kuat di Pemerintahan Baru, Termasuk Pertukaran Antarmasyarakat

Menurut surat kabar itu, pemerintahan Presiden Joe Biden menganggap ancaman untuk mengusir Hamas sebagai cara potensial untuk menekan gerakan itu.

Tetapi para pejabat dan analis memperingatkan bahwa menutup kantor Politik Hamas di Qatar akan mempersulit komunikasi dengan para pemimpin gerakan itu.

Mantan duta besar AS untuk Qatar Patrick Theros memperingatkan bahwa mengusir Hamas dari Doha akan menjadi “mimpi buruk” bagi Gedung Putih, karena akan membuat negosiasi di masa depan menjadi tidak mungkin.

“Ini datang dengan latar belakang harapan bahwa delegasi Hamas akan tiba di Kairo pada hari Sabtu untuk melanjutkan negosiasi tidak langsung dengan Israel, yang dimediasi oleh Mesir, Qatar dan Amerika Serikat, mengenai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza dan pertukaran tahanan,” tulis laporan tersebut dikutip dari Novosti


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya