NASIONAL
NASIONAL

Soal Presidential Club, PDIP: Prabowo Kurang Percaya Diri?

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, menilai wacana presidential club atau klub presiden mengesankan Prabowo Subianto, sebagai presiden terpilih, kurang percaya diri mengemban tanggung jawab sebagai kepala negara.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Usulan (presidential club) itu mengindikasikan pak Prabowo kurang percaya diri mewujudkan empat misi Indonesia merdeka sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945,” kata Djarot kepada wartawan, di Jakarta, Senin (6/5).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Menurutnya, Pembukaan UUD 1945 menjelaskan bahwa presiden harus bertanggung jawab melindungi segenap kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum.

Berita Lainnya:
Rakyat Tak Ingin Pemimpin Jakarta Lahir dari Proses Transaksional
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Presiden, sambung dia, juga harus memikul tanggung jawab mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan perdamaian dunia.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Bukankah presiden punya hak prerogatif dan bertanggung jawab penuh atas jalannya pemerintahan dan kemajuan pembangunan bangsanya?” Djarot balik bertanya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Karena itu, anggota Komisi IV DPR itu menyarankan, sebaiknya Prabowo membentuk presidential club yang berisikan pemimpin-pemimpin dari negara lain. Tujuannya, untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Berita Lainnya:
MK Kabulkan Gugatan UU Ciptaker, Menko Perekonomian Kumpulkan Anak Buah
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Bung Karno telah memberikan contoh dan mempelopori pembentukan negara-negara non blok untuk memperjuangkan kemerdekaan negara terjajah di Asia dan Afrika,” katanya.

Djarot juga berpendapat, ide Prabowo membentuk presidential club tak lebih sekadar basa-basi Politik semata.

“Bisa jadi cuma basa basi atau gimik politik, agar terlihat sebagai negarawan sejati,” pungkasnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya