BANDA ACEH – Prajurit TNI AL, Koptu ZB, menembak dua remaja di Kota Makassar, Sulsel berinisial VL alias Alli (16) dan FR alias Rais (19) pada Minggu (5/5) dini hari.Insiden terjadi di Jalan Butta-butta Caddi, Kelurahan Kalukubodoa, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam peristiwa ini, FR alias Rais tewas dengan luka tembak di kepala. Sedangkan VL alias Alli terkena luka tembak di bagian dada sebelah kanan dan kini dirawat intensif di RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo.
Seperti apa sosok Koptu ZB di mata masyarakat?
Koptu ZB tinggal di permukiman padat penduduk di Jalan Butta-butta Caddi, Kelurahan Kalukubodoa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.
Rumahnya terbilang besar di daerah itu. Di sana, ia tinggal bersama istri dan dua anaknya yakni seorang laki-laki dan perempuan yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Menurut tetangganya, Alfian (26), Koptu ZB adalah orang baik. Ia kerap bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
“Baik sekali orangnya. Berbaur dengan orang sini,” kata Alfian kepada wartawan saat ditemui di lokasi dikutip Rabu (8/5).
Koptu ZB sering keluar rumah, berbaur dengan tetangga setelah menyelesaikan salat berjemaah di masjid. Koptu ZB juga rutin mengantar kedua anaknya pergi sekolah.
“Subuh-subuh itu sudah keluar rumah. Kemudian, pagi-pagi diantar anaknya ke sekolah. Bapak juga ini yang jaga-jaga anak-anak (remaja) di sini,” sebutnya.
Koptu ZB Kerap Berbagi dengan Warga
Tak hanya itu, prajurit yang bertugas di Lantamal VI Makassar ini kerap berbagi dengan tetangga dan anak remaja di sekitar rumahnya.
“Beliau sudah lama tinggal di sini. Jadi, kami-kami ini sering ditraktir makanan dan rokok,” ucap dia.
Tegur Warga Ribut Karena Rumah Dilempari Batu
Alfian mengaku, terdapat keributan antar kelompok warga sebelum penembakan terjadi. Bahkan, rumah Koptu ZB menjadi sasaran lemparan batu.
“Plafon penahan air atap jendela yang rusak. Kena lemparan batu,” kata dia.
Karena istri dan kedua anaknya kaget, Koptu ZB keluar menuju balkon di lantai dua. Ia sempat menegur warga yang tawuran. Tapi, ia malah diserang. Sehingga, Koptu ZB mengambil senapan angin bermaksud membubarkan keributan.
“Bapak ini awalnya di balkon lalu menembak agar berhenti ribut. Tapi tetap tidak berhenti. Jadi bapak turun dan keluar rumah,” kata Alfian.
Karena keributan tak kunjung berhenti, Koptu ZB mengarahkan tembakan kepada warga yang ribut. Imbasnya, dua remaja terkena tembakan.
“Sudah diperingati untuk berhenti tapi tetap saja ribut. Jadi mungkin bapak emosi dan mengarahkan tembakan ke situ (warga yang ribut), ” ungkapnya.
Tidak lama setelah penembakan, Koptu ZB langsung diamankan POM AL Lantamal VI Makassar.
“Jadi rumahnya bapak sekarang kosong. Ibu dan anak-anak keluar setelah bapak diperiksa. Tidak ada orang di dalam, sudah dua hari sejak Minggu,” tandasnya.