INTERNASIONALPALESTINA

Tentara Israel Bingung, Balik ke Jabalia dan Bom Kamp Pengungsi, Para Ibu Tentara IDF Frustasi

image_pdfimage_print

Laporan itu menunjukkan secara jelas kalau Hamas masih aktif di daerah-daerah di mana Israel mengumumkan telah menetralisirnya.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Pecahnya pertempuran di lingkungan Zaytoun dan Beit Hanoun menjadi tanda lain kalau klaim Israel menguasai Gaza Utara masih jauh dari kenyataan.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Surat kabar tersebut mengatakan bahwa ada tiga hal yang dipertontonkan IDF saat kembali menyerbu RS Al-Shifa pada November silam.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Yang pertama adalah bahwa Hamas, meskipun menderita kerugian, masih memiliki jumlah orang bersenjata yang cukup dan sistem kepemimpinan fungsional yang cukup untuk melancarkan serangan sporadis terhadap pasukan Israel, dan dalam hal ini dibantu oleh kehadiran sistem terowongan,” tulis laporan tersebut.  

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Masalah kedua, menurut laporan itu adalah Israel mendemobilisasi sebagian besar tentara cadangannya dan memindahkan unit reguler besar ke perbatasan utara atau Tepi Barat yang didudukinya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Karena fase serangannya saat ini berfokus pada penggantian konfrontasi militer darat yang jumlahnya banyak dengan pasukan kecil, yang sebagian besar di antaranya adalah pasukan kecil dan terbatas pada apa yang disebut “benteng” di pinggiran pusat pemukiman atau di titik-titik strategis seperti persimpangan jalan,” tulis laporan itu.

Berita Lainnya:
Uskup Agung Gereja Inggris, Justin Welby, Mengundurkan Diri karena Skandal Pelecehan Seksual
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Artinya, Hamas bertempur tidak dengan kekuatan besar yang bergerombol, melainkan dengan formasi pasukan kecil namun rutin menyerang.

Di sisi lain, keputusan untuk mendemobilisasi pasukan IDF tidak teratur dikaitkan dengan alasan ekonomi dan Politik.

Hamas Akan Terus Hidup dan Menghantui Israel

“Adapun hal ketiga terkait dengan perang, seperti alam, adalah tidak bisa ada kekosongan. Meskipun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak untuk secara serius membahas rencana realistis pemerintahan di Gaza setelah perang, ia tampaknya menginginkan kekacauan di sebagian besar wilayah Jalur Gaza setelah Israel menyelesaikan misi yang dinyatakannya, yaitu untuk “mengakhiri” Hamas,” tulis ulasan tersebut.

Laporan itu menggambarkan situasi di Gaza sedang melewati kebuntuan antara kedua pihak, karena tentara Israel tidak mampu meraih kemenangan atas Hamas, juga tidak mampu menghentikan agresi dalam waktu dekat.

Meskipun konfrontasi dengan Hamas mungkin menyebabkan kerugian kecil bagi tentara IDF, gerakan perlawanan ini dapat menggambarkan konfrontasi yang berkelanjutan sebagai sebuah kemenangan.

Berita Lainnya:
Donald Trump Puji Bahasa Inggris Prabowo, Netizen Sesali 10 Tahun Dipimpin Jokowi: Modal Gorong-gorong

Netanyahu pernah menolak untuk membicarakan perihal pengelolaan Gaza Utara pasca-perang.

Alih-alih, dia mencari alternatif dengan menggaungkan agar keluarga (klan) dan pengusaha (Palestina) mengelola Jalur Gaza di bawah kedaulatan Israel.

“Masalahnya adalah, keluarga-keluarga tersebut memiliki kelompok semi-bersenjata dan komite lingkungan yang dibentuk oleh penduduk dan tentu saja Hamas, yang telah menguasai Gaza,” kata laporan itu.

Jalur Gaza sejak tahun 2007 dan strukturnya baik yang terlihat maupun tersembunyi, merupakan bagian integral dari struktur masyarakat di Gaza.

Situasi ini bahkan tidak luput dari perhatian sekutu Israel.

Dalam penilaian ancaman tahunan yang disajikan oleh badan intelijen Amerika, diperkirakan bahwa Israel akan menghadapi pengawasan “mengintai” dari Hamas selama beberapa tahun, dan tentara Israel akan menghadapi kesulitan dalam menetralisirnya.

Struktur bawah tanah Hamas, dengan cara yang memungkinkan kelompok tersebut menghilang di terowongan, mengumpulkan barisan, dan kemudian mengejutkan pasukan Israel.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya