BANDA ACEH – Bicara majikan, bagi para TKW di luar negeri sepertinya menjadi ‘kunci’ bagi kisah hidup dan nasib mereka selama bekerja di Arab Saudi, Taiwan dan negara lainnya.
Jika mendapat majikan yang baik, maka itu adalah rezeki, tak jarang para TKW sudah dianggap sebagai bagian keluarga mereka.
Namun bila TKW itu mendapat majikan yang buruk, tak sedikit mereka menjadi korban pelanggaran hukum.
Cerita unik terkadang menyertai kisah hidup TKW di luar negeri, termasuk yang dialami oleh Siti yang bekerja di Arab Saudi.
Melalui kanal YouTube miliknya, Siti mengungkap soal dirinya yang tidur dengan majikan dalam satu kamar.
“Ini pengalaman saya dan ini fakta, bukan mengada-ngada, sebenarnya itu membuatku risih,” ucapnya seperti dikutip Hops.ID, Kamis, 16 Mei 2024.
Ia mengungkap kondisi ekonomi sang majikan yang compang-camping namun punya dua orang istri.
Karena itulah sebagai TKW ia harus tidur dengan salahsatu istri majikan tiap harinya, karena memang hanya ada dua kamar di sana.
“Saat itu majikan masih sangat kere, tapi punya istri dua dan hanya punya dua kamar, saya harus layani dua majikan sekaligus,” tambahnya.
Dulu gak begini, aturan Bea Masuk barang impor dari Bea Cukai lebih longgar, kenapa sekarang beda? Ini alasannya.
Siti juga tak sungkan berbagi cerita soal mengatur jadwal tidurnya dengan istri majikan yang menjadi kisah hidup tersendiri.
“Kalo majikan laki-laki tidur di kamar istri tua, maka saya tidur di kamar istri mudanya, jika majikan tidur di kamar istri muda, saya pun tidur di kamar istri tua,” terangnya.
Bukan tanpa kendal, Siti pun mengalami keterbatasan soal hal pribadi pada dirinya sebagai TKW.
Gak pakai nama Siti Hartina seperti Khirani, Mayangsari beber makna dari nama belakang Gendis: Anaknya…
“Terkadang mau ganti baju aja susah, tapi ya dibuat sabar aja,” katanya lebih lanjut soal kisah hidup dirinya.
Akibatnya, ia pun mengaku pernah salah masuk kamar yang ada majikan laki-laki yang di dalam kamar.
“Namanya lupa, ternyata masuk ke kamar ada majikan laki-lakinya,” pungkas Siti yang mengalami masa sulit selama enam bulan.
Pada akhirnya, kisah hidup Siti sebagai TKW di Arab Saudi sedikit membaik saat majikan laki-laki membeli rumah.***