NASIONAL
NASIONAL

Katanya sakti? Ternyata dari sini asal tongkat komando yang sering ditenteng Soekarno ke mana-mana

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Tongkat komando Soekarno merupakan salah satu aksesoris yang identik dengan Presiden pertama Indonesia itu.Tongkat komando ini bukan sekadar aksesoris biasa, lebih dari itu, benda ini dianggap memiliki makna dan sejarah yang mendalam.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Konon, Soekarno memiliki tiga tongkat komando yang bentuknya sama. Tongkat ini terbuat dari kayu pilihan dan tidak bisa kayu sembarangan.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Hal ini diungkapkan melalui sebuah akun Tik Tok @smartpeople_id, yang menyatakan bahan baku tongkat komando milik Soekarno.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Tongkat tersebut terbuat dari kayu pucang kalak yang diyakini punya keaslian tertentu,” ujar narator dalam videonya.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Kayu pucang kalak sendiri dipercaya memiliki kesaktian secara alami dan energi karismatik yang tinggi. 

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Kayu pucang kalak, juga dikenal sebagai kayu pucang merah, adalah kayu langka dan berharga tinggi yang berasal dari pohon Sterculia foetida L. 

Berita Lainnya:
Wali Kelas Diperiksa Propam, Tegaskan Supriyani Tak Bersalah, Anak Aipda WH Mengaku Jatuh di Sawah
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Pohon ini banyak ditemukan di hutan tropis Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Kayu pucang kalak memiliki ciri khas warna merah tua yang indah dan tekstur yang halus.

Kayu pucang kalak sering digunakan untuk membuat furniture kelas atas, seperti kursi, meja, dan lemari. Kayu ini juga digunakan untuk membuat kerajinan tangan yang indah, seperti patung, ukiran, dan tasbih.

Sementara tongkat komando milik Soekarno ini memiliki ukiran kepala Garuda Pancasila di bagian atasnya, dan dihiasi dengan benang emas.

Meskipun Soekarno menyatakan bahwa tongkat tersebut hanya kayu biasa tanpa daya sakti, tetapi masyarakat tidak menganggapnya demikian.

Terlepas dari fakta sesungguhnya dari tongkat komando ini, yang jelas tongkat kayu tersebut telah lekat menjadi simbol kepemimpinan dan kewibawaan seorang Soekarno.

Berita Lainnya:
Tak Kapok, Reza Indragiri Ngadu Lagi Ke Lapor Mas Wapres, Sarankan 2 Sosok Ini Jadi Penasihat Negara

Tongkat ini melambangkan kepemimpinan Soekarno sebagai presiden Indonesia. Tongkat ini juga menunjukkan kewibawaan dan kharismanya sebagai seorang pemimpin bangsa.

Bahkan, tongkat komando ini menjadi salah satu penanda jati diri Soekarno.

Tongkat ini selalu ia bawa saat berpidato, menghadiri acara resmi, dan bahkan saat berfoto.

Saat ini, ketiga tongkat komando Soekarno diyakini disimpan di museum-museum di Indonesia.

Tongkat pertama disimpan di Museum Nasional Jakarta, tongkat kedua disimpan di Museum Gajah Yogyakarta, dan tongkat ketiga disimpan di Museum Bali.

Tongkat komando Soekarno telah menjadi ikon budaya populer di Indonesia. Tongkat ini sering digambarkan dalam film, lukisan, dan patung Soekarno.

Tongkat ini juga menjadi simbol semangat perjuangan dan kemerdekaan Indonesia.***


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya