BANDA ACEH -Ketakutan dan kekhawatiran menyelimuti Iran sepanjang Minggu malam (19/5), setelah helikopter yang ditumpangi Presiden Ebrahim Raisi dan pejabat penting lainnya jatuh dan dinyatakan hilang.
Ribuan umat Muslim Iran berdoa agar presiden kembali dengan selamat di masjid-masjid di seluruh negeri, termasuk di kampung halaman Raisi, kota suci Mashhad.
Warga Iran di Lapangan Valiasr di pusat kota Teheran menangis karena takut akan hal terburuk yang terjadi pada Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian yang bersamanya di helikopter.
“Saya harap mereka baik-baik saja dan segera ditemukan,” ujar salah seorang warga bernama Vakili, seperti dimuat VOA.
Seorang warga Teheran lainnya bernama Hadi juga mengaku prihatin mendengar kabar kecelakaan Raisi.
“Kami berharap dia (Raisi) dan rombongan ditemukan dalam keadaan sehat,” kata dia.
Warga juga khawatir bahwa kabar kematian Raisi akan menciptakan guncangan besar di negara yang tengah menghadapi banyak protes massal akibat penurunan ekonomi dan sanksi Barat.
Belum lagi Iran juga tengah berada di ambang perang dengan musuh bebuyutan Israel dalam serangkaian serangan balasan yang dipicu oleh perang Gaza
Pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan pesan untuk menghibur warga dengan mengatakan bahwa mereka tidak perlu khawatir dan kondisi negara akan tetap stabil.
“Tidak akan ada gangguan dalam pemerintahan,” ujarnya.
Helikopter yang dinaiki Raisi mengalami kecelakaan saat sedang menuju ke kota Tabriz, setelah ia meresmikan proyek bendungan di perbatasan bersama rekannya Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
Konvoi kepresidenan terdiri dari tiga helikopter, dua di antaranya mendarat dengan selamat tetapi satu hilang.
Kondisi cuaca buruk mempersulit komunikasi dengan helikopter yang membawa Raisi dan pejabat lainnya.
Selain tantangan cuaca, Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi mengatakan bahwa operasi penyelamatan terhambat karena lokasi kecelakaan berada di lereng yang curam dan berhutan di mana jarak pandang sangat terbatas.
“Sayangnya, pasukan penyelamat belum mencapai titik yang diinginkan,” kata Vahidi seperti dikutip kantor berita Tasnim.
Rumor dan spekulasi dengan cepat beredar di media sosial di Iran mengenai nasib Raisi dan rekan-rekannya.
Vahidi mendesak masyarakat Iran untuk tidak mempercayai informasi yang disampaikan oleh media yang memusuhi Republik Islam dan mendapatkan informasi mereka hanya dari televisi pemerintah.