NASIONAL
NASIONAL

Pemasukan Kereta Cepat Whoosh Tidak Nutup Bayar Utang, Netizen: Fix Ditarik Leasing

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau dikenal dengan nama Whoosh mendapat kritikan keras dari salah salah satu netizen di media sosial.Akun Instagram bernama DIALECTIQUE @rds_dialectique menyebutkan, keuntungan yang didapatkan dari kereta cepat Whoosh tidak mampu untuk menutup utang biaya pembangunan.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Ia membeberkan kalau modal dari proyek kereta cepat Jakarta – Bandung Whoosh Rp 100 triliun dengan tenor 40 tahun dan bunga 3,5 persen sampai 3,8 persen per tahun.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Per hari (keuntungan) Rp 3 miliar, berarti satu tahun cuma dapat Rp 1,1 triliun, ya nggak nutup, masak mau ditarik leasing,” kritik akun @rds_dialectique yang dikutip, Selasa 21 Mei 2024.

Berita Lainnya:
Siswi SMP di Palu Dicekoki Miras Lalu Diperkosa Pacar dan 9 Temannya
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Lantas ia juga mengkhawatirkan jika beberapa tahun mendatang ada alternatif transportasi lain, nasib kereta cepat whoosh akan lebih merana.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Tiba-tiba 20 tahun yang akan datang ada alternatif lain selain whoosh, misalnya sajadah terbang, ya makin nggak laku dan makin sepi, fix ditarik leasing ini,” tutupnya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Sekadar informasi, Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh yang dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dana pembangunannya berasal dari ekuitas atau modal KCIC hanya 25% dan 75% sisanya dari utang ke China Development Bank (CDB).

Berita Lainnya:
Mahfud MD: Lebih Baik Tidak Berurusan dengan Hukum, Melapor Sapi Hilang 1 Biayanya Bisa Jadi 5
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Berdasarkan laporan dari komisi VI DPR, awalnya pembangunan Woosh dipatok sebesar US 6,07 miliar dolar atau sekitar Rp 97 triliun.

Adapun biaya pembangunan yang ditutup dari utang ke China Development Bank (CDB) sebesar USD 4,55 miliar dan KCIC USD 1,52 miliar.

Utang CDB ini memiliki tenor 40 tahun, namun pada kenyataannya biayanya terus membangkak sekiat USD 1,2 miliar. Sehingga totalnya menjadi USD 7,28 miliar atau sekitar Rp 116 triliun.

Biaya pembengkakan itu kemudian ditutup melalui penambahan modal KCIC menjadi USD 1,82 miliar dan penambahan utang dari CDB menjadi USD 5,43 miliar.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya