BANDA ACEH – Sang Ibunda Pegi, Kartini kini membuat publik terkejut. Pasalnya, ia bocorkan pengakuan Pegi Setiawan alias Perong soal kasus pembunuhan Vina di Cirebon.
Hal ini dibocorkan Ibu Pegi, Kartini seusai dirinya menjenguk Pegi di jeruji besi Polda Jabar.
Saat menjenguk, kepada Kartini, Pegi mengaku bahwa dirinya tidak terlibat dalam tindak pidana dugaan pemerkosaan disertai pembunuhan terhadap Vina dan Eky. “Di Polda waktu saya mau pulang saya bilang, Nang (nak) yang sabar, ini ujian kamu.
Kamu melakukan (pembunuhan) enggak? ‘Enggak mah, saya niat kerja buat nafkahin adik-adik saya’,” ungkap Kartini menirukan Pegi.
Mendengar curhatan Pegi, Kartini sebagai ibunda pun terus menyemangati anaknya. Bahkan, ia meminta sang anak bersabar menghadapi cobaan tersebut.
“Insyaallah kamu akan bebas walaupun entah kapan. Yang penting kamu sabar. Kalau memang kamu tidak melakukan hal seperti itu (pembunuhan), biar kamu dicecer disuruh ngaku, otomatis omongan (jawaban) kamu tetap tidak,” ujar Kartini.
Di samping itu, Kartini juga tak luput menceritakan kehidupan sehari-hari Pegi. Di mana kata dia, Pegi yang bekerja sebagai buruh bangunan.
Pekerjaan itu telah dilakoni Pegi sejak lulus dari bangku sekolah dasar (SD). “Setiap hari jadi buruh bangunan. Kelas 6 (SD) keluar (lulus) langsung kerja. Terus masuk SMP disambi-sambi kerja juga. Sehari-hari sih kerja buat ngasih makan adik-adiknya,” cerita Kartini.
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, Polda Jabar berhasil menangkap Pegi Setiawan alias Perong. Di mana Pegi diduga merupakan buron dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan Vina dan kerabatnya Eky.
Pegi berhasil melarikan diri sekitar delapan tahun. Bahkan, Pegi menjadi kini tersangka dengan peran diduga menjadi otak dalam kasus tersebut.
Tak hanya itu saja, Pegi juga disebut sempat mengubah nama saat bekerja sebagai kuli bangunan di Bandung. Polisi pun telah menggeledah rumah Perong di Cirebon. Kemudian, Tim penyidik menyita sejumlah barang saat menggeledah kediamannya.
Namun, polisi tidak menyampaikan barang dimaksud. Selanjutnya, polisi masih mengejar dua buron lain dalam kasus ini yakni Andi dan Dani. Di sisi lain, publik dicengangkan dengan kesaksian Kades Kepongpongan, Wawan Setiawan soal identitas Pegi alias Perong yang merupakan pembunuh Vina di Cirebon.
Pasalnya, Wawan menyebutkan Pegi Setiawan alias Perong tidak dikenal oleh warga. Bahkan, kata dia, pelaku kasus dugaan pemerkosaan disertai pembunuhan terhadap Vina dan Eky itu tidak pernah hidup di Desa Kepongpongan.
“Nah, sementara Pegi tersebut tidak dikenal oleh masyarakat karena yang bersangkutan itu tidak pernah hidup di Desa Kepongpongan.
Jadi, di luar khususnya di kota,” ungkap Wawan seperti dilansir tvOnenews.com, pada Jumat (24/5/2025). Selain itu, Wawan menyampaikan, bahwa Pegi sudah lama tidak hidup di Desa Kepongpongan.
Bahkan, dia pun mengaku bingung ketika polisi memburu Pegi lantaran terdapat lima orang warganya yang bernama Pegi. Di samping itu, ia katakan, tidak ada foto saat polisi mengumumkan Pegi berstatus buron.
“Sudah lama (tidak tinggal di Desa Kepongpongan), makanya kami juga agak bingung nyari nama Pegi Setiawan itu istilahnya banyak nama di Kepongpongan, sementara ada 5.
Sedangkan Pegi yang kemarin dibawa pihak Kepolisian itu kehidupannya di kota,” kata dia. Untuk diketahui, kota yang dimaksud Wawan adalah Pelandakan Majasem.
Kemudian, dia katakan, Pegi tidak bergaul dengan pemuda Desa Kepongpongan. “Kotanya itu biasanya di Pelandakan Majasem, jadi tidak bergaul dengan pemuda Kepongpongan.
Kalau mainnya di sekitar SMP 11 atau Pelandakan karena orang tuanya juga tempat tinggalnya ke situ,” bebernya. Di samping itu, warga Desa Kepongpongan, bernama Nur akui tidak pernah melihat Pegi.
Namun, ia mengatakan mengenal keluarga Pegi yang sering berjualan kerupuk. “Belum pernah kelihatan. Tidak menyangka. Keluarganya jualan kerupuk sambal asem,” ungkap Nur.
Sebelumnya, Polda Jabar beberapa waktu lalu berhasil menangkap Pegi Setiawan alias Perong yang merupakan buron dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan Vina dan kerabatnya Eky. Pegi berhasil melarikan diri sekitar delapan tahun.