Pelatihan yang berlangsung sejak tanggal 21 hingga 26 Mei 2024 ini bertujuan untuk mengasah kemampuan dan keterampilan perawat dalam menangani situasi kegawatdaruratan.
Instruktur dalam pelatihan ini terdiri dari para profesional di bidangnya, seperti Ners. Pratama Tubagus Riski, Ners. Anwar Busyra, M.Kep., Ph.D, Ners. Muzni, Ns. Irma Suryani, dan Ners. Syahru Ramadhan.
Dalam paparannya, MoT Pelatihan dari AGD 118 Pusat, Ners. Pratama menyebutkan, kompetensi yang harus dicapai perawat dalam pelatihan BTCLS adalah mampu melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD), melakukan penilaian awal (initial assessment), serta mampu melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan pernafasan dan jalan nafas (airway and breathing).
“Pelatihan ini sangat diperlukan untuk meningkatkan profesionalisme perawat dalam penanggulangan kondisi kegawatdaruratan akibat trauma dan atau gangguan sirkulasi pada sistem kardio-pulmonar,” ujarnya.
Penanganan masalah tersebut, jelasnya, ditujukan untuk memberikan bantuan hidup dasar sehingga dapat menyelamatkan jiwa dan meminimalisir kerusakan organ serta mengurangi angka kematian dan kecacatan penderita.
Sementara itu, Dekan Fikes Unaya, Dr. Lensoni, dalam sambutannya menekankan pentingnya pelatihan ini dalam mempersiapkan lulusan dan mahasiswa Profesi Ners untuk terjun ke dunia kerja dengan kompetensi yang memadai.
“Kegiatan ini dapat dilakukan secara reguler setiap tahunnya guna memastikan lahirnya perawat yang handal dan cekatan dalam menghadapi kegawatdaruratan sehingga memiliki kompetensi tinggi dalam menangani pasien gawat darurat,” ujarnya.
Ia juga menyatakan, tahun ini pihaknya telah bekerjasama dengan AGD 118, lembaga dengan akreditasi A dari Kementerian Kesehatan RI dan dan lembaga dengan predikat terbaik untuk badan diklat versi Kemkes RI.
Lebih lanjut, tambahnya, pelatihan ini akan menjadi agenda tahunan, dan rencana lanjutan akan melibatkan pelatihan berkelanjutan yang dibutuhkan oleh mahasiswa Fikes Unaya seperti Profesi Ners, Diploma Keperawatan, Profesi Bidan, Kesehatan Masyarakat, dan K3.
“Karena itu, kami berkomitmen untuk terus bekerjasama dengan AGD 118 dalam menjadikan program pelatihan ini berkelanjutan, guna memastikan pelayanan gawat darurat yang berkualitas tinggi di seluruh wilayah, termasuk Jakarta Pusat, Banda Aceh, dan Aceh Besar,” katanya.
Koordinator AGD 118 Korwil Aceh, Ns. R. Hidayatullah, menyatakan dukungannya terhadap visi misi Fikes Unaya dalam peningkatan kapasitas SDM kesehatan.
“Kami siap mendukung visi misi dari Fikes Unaya dalam peningkatan kapasitas SDM kesehatan khususnya mahasiswa,” tuturnya.
Penutupan pelatihan ditandai dengan penandatanganan MoU antara Fikes Unaya dan AGD 118 serta penyerahan cenderamata. []