BANDA ACEH – Menjelang Pilkada DKI Jakarta, wacana potensi dukungan PDIP terhadap Anies Baswedan mencuat. CEO Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho mengatakan bahwa jika skenario tersebut terwujud, kemungkinan akan terjadi pertarungan sengit antara Anies dengan kandidat dari PKB dan PKS.
“Sangat mungkin PDIP akan mengusung calon yang tidak biasa, seperti yang tidak dicalonkan oleh KIM. Kemungkinan besar akan diarahkan kepada Ridwan Kamil atau figur dari koalisi Indonesia Maju. Ini bisa membuka peluang bagi Anies untuk diusung oleh PDIP,” katanya kepada wartawan, Kamis 30 Mei 2024.
Dia menjelaskan, dalam konteks ini, PKS kemungkinan akan mencalonkan kandidat lain, sesuai dengan keinginan partai yang telah memenangkan pemilu, untuk mengamankan posisi kader-kader mereka.
Kemungkinan besar, fokus PKS akan diarahkan kepada Ridwan Kamil atau figur dari KIM, sehingga membuka celah bagi Anies untuk mendapatkan dukungan dari PDIP.
“Jadi memungkinkan Anies untuk dicalonkan dari PDIP,” ucapnya.
Namun, lanjut Dia, jika Anies akhirnya didukung oleh PDIP, sementara PKS tetap mencalonkan kandidat lain seperti Mardani Ali Sera dengan Sahroni, dan Ridwan Kamil dengan Gerindra, dinamika persaingan akan semakin memanas.
Meskipun survei saat ini menempatkan Anies sebagai pemimpin, kemungkinan pergeseran dukungan dari pemilih Anies di PKS dapat terjadi jika Anies tidak dicalonkan oleh PKS.
Dengan demikian, terbuka peluang bagi kontestasi yang lebih seru dan dinamis, mengubah lanskap Politik Pilkada DKI menjadi tontonan menarik bagi masyarakat.
“Artinya kemungkinan kontestasi yang lebih seru akan jadi lebih besar kalau Itu terjadi,” tutupnya.