NASIONAL
NASIONAL

Pemerintah China Blokir Influencer yang Suka Pamer Gaya Hidup Mewah, Cegah Pengaruh Buruk Bagi Remaja

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pemerintah China telah memblokir influencer media sosial yang sering memamerkan kekayaan mereka sebagai bagian dari program Clear and Bright.Dikutip dari New York Post, Kamis (30/5/2024), program ini bertujuan untuk menghapus konten yang dianggap tidak pantas dari media sosial, serta menindak influencer yang menciptakan citra mencolok dan sengaja memamerkan gaya hidup mewah.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Sementara itu, salah satu influencer yang terkena pemblokiran oleh pemerintah China adalah Wang Hongquan, seorang content creator yang dijuluki Kim Kardashian dari China.

Berita Lainnya:
Rocky Gerung: Negara Mensponsori Ketegangan Kelas
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Dengan empat juta pengikut di Douyin, versi TikTok di China, Wang tidak dapat mengakses akun media sosialnya, pada Selasa (18/5/2204).

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Biasanya, Wang mengunggah konten yang memamerkan pakaian desainer, penerbangan kelas satu, dan koleksi perhiasan giok.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Lebih lanjut, pemberitahuan Douyin menampilkan keterangan bahwa akun Wang diblokir karena melanggar pedoman komunitas.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Media pemerintah Tiongkok melaporkan bahwa video-video Wang menghilang dari Douyin bulan ini bersama beberapa akun influencer mewah lainnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Di sisi lain, pemerintah China memberlakukan kebijakan pembatasan pamer harta karena materialisme dianggap telah menyebar luas dan berdampak negatif pada remaja.

Berita Lainnya:
Gekira Optimistis Pasangan Rido Menangkan Pilkada Jakarta

Menanggapi pemblokiran tersebut, para ahli menduga bahwa pemerintah China sedang berusaha membangun kepekaan sosial di kalangan orang kaya yang sering memamerkan kekayaannya, terutama di tengah kondisi perekonomian negara yang sedang menurun.

“Sangat mungkin banyak orang melihat konten semacam ini sebagai sesuatu yang vulgar, terutama selama perlambatan ekonomi,” ungkap ahli kebijakan internet China di Universitas Leiden, Belanda, Carwyn Morris.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya