EKONOMIENERGI

Transisi Energi Jalan di Tempat, Ekonomi Terancam Kolaps

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Perekonomian Indonesia terancam kolaps, imbas bengkaknya subsidi energi di tengah kenaikan harga minyak dunia dan perkasanya Dolar Amerika Serikat.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Di sisi lain, menurut Ketua Komisi VII DPR, Sugeng Suparwoto, upaya transisi energi yang digaungkan pemerintah hingga kini jalan di tempat.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Diperkirakan kita akan kolaps, mohon maaf, kalau sampai crude (minyak mentah) mendekati 95 Dolar AS. Apalagi kalau Dolar AS tembus, katakanlah Rp17 ribu, hingga membuat angka subsidi meledak sebagaimana 2022 lalu,” papar Sugeng, lewat keterangan resmi, di Jakarta, Minggu (2/6).

Berita Lainnya:
Tak Ada Kontrak Politik, Anies Beri Dukungan untuk Pramono-Rano di Pilkada Jakarta
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS saat ini sudah tembus Rp16.200, di atas asumsi makro sejumlah ekonom yakni sebesar Rp15.500, bahkan jauh di atas asumsi makro APBN 2024 yang dipatok Rp15.000 per Dolar.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Membengkaknya subsidi energi tak bisa membuat pemerintah serta merta mengambil jalan pintas dengan kebijakan non populis, seperti menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Berita Lainnya:
Bus Diduga Halangi Ambulans di Bekasi hingga Pasien Disebut Meninggal, Saksi Mata Ungkap Kronologi
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Jika menaikkan harga BBM, konsekuensinya terjadi kenaikan inflasi. Selanjutnya berkonsekuensi dengan naiknya angka kemiskinan,” jelasnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Legislator Partai NasDem ini menyarankan pemerintahan mendatang mau dan menegaskan komitmen terhadap kebijakan transisi energi dan memperluas bauran energi baru terbarukan (EBT).

“Tampaknya ini (transisi energi) menjadi keharusan, kita harus masuk ke EBT. Karena fosil minyak sudah defisit, kita sudah net importer sekarang,” tukas Sugeng.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya