NASIONAL
NASIONAL

Kader PDIP: Bandung Bondowoso Cocok Jadi Ketua IKN

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Pemerintah terlalu ambisius dengan proyek pembangunan Ibukota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur yang hingga kini belum mendapatkan kejelasan investor.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Apalagi perayaan 17 Agustus 2024 mendatang bakal diselenggarakan di IKN.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Kondisi tersebut otomatis Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bekerja ekstra keras untuk melaksanakan rencana tersebut.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

?”Intinya ini terlalu ambisius, kompleks baik dari sisi waktu, target, proses dan sebagainya,” kata Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus kepada wartawan, Senin (3/6).

Berita Lainnya:
Surono Lihat Mesin Uang Milik Kejagung Rusak Gegara 'Dipaksa' Hitung Duit Zarof Ricar Sebanyak Rp1 T
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Politikus PDIP menyarankan pemerintah memanggil Bandung Bondowoso untuk ditunjuk sebagai ketua IKN agar proyek ambisius tersebut bisa segera terwujud.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Perlu manggil ?Bandung Bondowoso jadi Ketua IKN baru bisa ngejar Agustus (selesai),” sindir Deddy.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Di sisi lain, Deddy berpendapat, mundurnya Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe lantaran terlalu banyaknya larangan, seperti pengeboran air tanah yang tidak boleh terlalu dalam.

“Terlalu banyak larangan ini itu yang membuat pekerjaan konstruksi lambat. Ini menyulitkan proses konstruksi. Tidak boleh menebang pohon atau mengubah kontur, akhirnya jadi lamban karena akses jalan menjadi rebutan para kontraktor yang memperlambat pekerjaan,” kata Deddy.

Berita Lainnya:
Bahlil Klaim Program Doktornya Tidak Ditangguhkan UI

Belum lagi para investor yang berpikir ulang untuk investasi di IKN lantaran terlalu banyak syarat yang tidak masuk akal untuk dilaksanakan.

“Syarat green constructor company bikin para kontraktor juga kelabakan karena harus menyesuaikan dengan berbagai persyaratan yang memperlambat pekerjaan,” tutup Deddy.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya