Pantes Kaesang Tertarik Gandeng atau Digandeng Anies di Pilkada Jakarta

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Pengamat Politik Refly Harun menilai Anies Baswedan merupakan calon potensial di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024 jika tidak dijegal Presiden terpilih Prabowo Subianto menggunakan kekuasaannya.Sehingga menurut Refly Harun, semua pihak pasti tertarik untuk menggandeng atau digandeng Anies Baswedan sebagai calon wakil gubernur (cawagub), termasuk putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.

“Intinya adalah kalau Prabowo tidak menggunakan kekuasaannya untuk menjegal Anies maka Anies menjadi calon potensial untuk menang, karena itu siapa yang tidak tertarik untuk dijadikan atau menggandeng Anies atau digandeng Anies sebagai wakil gubernurnya,” ucapnya.

“Nah disinilah perhitungan Kaesang, karena begini kalau Jokowi tidak lagi berkuasa apakah Prabowo mau sharing power dengan Jokowi, enggak, karena watak kekuasaan itu tidak mau dia membagi kekuasaannya,” imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube Refly Harun, Selasa (4/6).

Sebelumnya, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengatakan ingin berduet dengan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 yang diketahui akan diselenggarakan serentak oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 27 November 2024.

“Kalau disuruh pilih, pilih Jakarta. Mungkin duet sama Pak Anies sih ya,” kata Kaesang dikutip dari kanal YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat, pada Senin, 3 Juni 2024, dikutip dari VIVA.

Kaesang pun menjelaskan alasannya ingin maju di Pilkada Jakarta. “Posisiku sekarang adalah ketua umum partai, berarti aku ngurus 38 provinsi di seluruh Indonesia. Kalau aku jadi Wali Kota Solo, aku ngurus lima Kecamatan. Lima Kecamatan di mana itu isinya 600.000 orang, kan PSI lebih dari itu,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan PSI memiliki kursi yang cukup di DPRD untuk maju di Pilkada Jakarta, sehingga jika mau Anies bisa bergabung. “Ya kalau Pak Anies mau, kan posisinya Pak Anies belum ada partai. Sedangkan, aku di Jakarta ada 8 kursi, bisa (maju) kalau mau,” tandasnya.

Exit mobile version