NASIONAL
NASIONAL

Amien Rais Minta Maaf, Tak Masalah Presiden Dipilih MPR Lagi

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Mantan Ketua MPR RI Amien Rais menyampaikan permohonan maafnya kepada presiden dan wakil presiden yang pernah diangkatnya di transisi antara orde baru ke reformasi.Hal itu disampaikan Amien Rais ketika menyambangi pimpinan MPR RI, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/6).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Jadi mengapa dulu saya selaku ketua MPR itu, melucuti kekuasaannya sebagai lembaga tertinggi yang memilih presiden, dan wakil presiden, itu karena penghitungan kami dulu perhitungannya agak naif,” kata Amien.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Sekarang saya minta maaf,” tambahnya.

Berita Lainnya:
Suzuki Luncurkan Jimny 5 Pintu Edisi White Rhino pada GJAW 2024, Dijual Rp 495 Juta
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Ia juga mengaku tak masalah jika MPR berencana melakukan amandemen UUD 1945 untuk memperbaiki sistem Politik ke depan. Salah satu poin yang disetujui Amien Rais yakni jika sistem pemilihan presiden dikembalikan ke MPR seperti sebelum era reformasi.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Jadi dulu, kita mengatakan kalau dipilih langsung one man one vote, mana mungkin ada orang mau menyogok 120 juta pemilih, mana mungkin? perlu puluhan mungkin ratusan triliun. Ternyata mungkin,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Amien menyadari pelaksanaan pemilu langsung ternyata berdampak terhadap menurunnya kualitas demokrasi. Sehingga, ia tak masalah jika presiden dipilih kembali oleh MPR.

Berita Lainnya:
Bawa Calo untuk Menang Tender Proyek di Kementan, Menteri Amran Ancam Blacklist Perusahaan
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Itu (politik uang) luar biasa. Jadi sekarang kalau mau dikembalikan dipilih MPR, mengapa tidak?” ujarnya.

Mantan Ketua Umum PAN ini mencontohkan jika praktik politik uang di Indonesia sudah sedemikian masif seperti Amerika.

“Kan nanti orang berpikir, punya pertimbangan, tapi kalau rakyat itu patuhnya biasanya, di Amerika itu ada namanya demokrasi dolarisasi, tapi kalau di Indonesia itu demokrasi rupiahtokrasi,” tutupnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya