LINGKUNGAN

Cuaca Ekstrem, Jemaah Haji Asal Kota Bogor Lakukan Tawaf Tengah Malam, Alami Hal Tak Terduga Ini

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Puluhan ribu calon jemaah haji Indonesia nampaknya sudah mulai bergerak dari Madinah menuju Mekkah.Begitu pun dengan ratusan jemaah haji Kloter 49/JKS yang sudah berangkat pada Minggu 2 Juni 2024 kemarin dari Kota Bogor.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Melihat situasi, jemaah Indonesia diimbau untuk tetap menjaga kesehatan karena cuaca panas ekstrem mencapai 42 derajat terjadi di Kota Mekkah.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Sesampainya di Mekkah, jemaah haji Indonesia yang sudah tiba, melakukan umrah wajib sebagai rangkaian dari ritual haji.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Karena cuaca panas ekstrem, jemaah haji diimbau melaksanakan umrah wajib pada pagi dan malam hari.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Menurut laporan dari salah seorang rombongan jemaah haji Kloter 49/JKS, Hazairin Sitepu mengulas musim haji tahun 1994, di mana jemaah masih bisa memilih waktu tawaf pada tengah malam, atau siang ketika matahari terik.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Dari video unggahannya yang diambil setelah menyelesaikan tujuh putaran, Hazairin Sitepu membagikan pengalaman pertamanya saat melakukan tawaf pada malam hari.

Berita Lainnya:
Raja Spanyol Dilempari Telur dan Lumpur Saat Kunjungi Wilayah Terdampak Banjir
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Dia menuliskan pada kolom keterangan, pada dua waktu itu Masjidil Haram bagian dalam sekitar Ka’bah agak longgar, sehingga lebih mudah mendekat menuju Hajar Aswad, Hijiran Ismail, juga makam Nabi Ibrahim.

“Bahkan bisa mencium Hajaran Aswad,” ungkap Hazairin dalam laman Instagram milik pribadinya.

Saking leluasanya, Hazairin dan romobongan Jemaah haji lainnya bisa salat sunat dengan mudah dan nyaman di belakang makam Nabi Ibrahim.

“Saya mencium Hajaran Aswad dan salat sunat di makam Nabi Ibrahim,” tutur dia.

Dia mengungkapkan, dalam musim haji 10 tahun belakangan, tidak ada lagi ruang yang longgar di area Ka’bah. Semuanya sesak. Tengah malam atau siang di kala matahari terik sekali pun.

“Tahun 2013 saya kesulitan mendekat ke hajaran aswad dan hijir Ismail. Super padat.”

“Tengah malam tadi (Senin malam), ketika saya dan rombongan jamaah haji Bogor bertawaf, kami hanya bisa berada di jarak kira-kira 15-20 meter dari Ka’bah, sampai tujuh putaran. Bahkan dua kali terbawa ke jarak lebih jauh dari itu. Terlalu padat. Ukuran tubuh orang Indonesia masih terlalu kecil jika ‘beradu’ dengan orang2 Eropa, Asia Tengah, atau Afrika.”

Berita Lainnya:
AKP Suhardi 2 Tahun Tak Berdinas, Dipecat saat 77 Polisi Berprestasi Terima Penghargaan

Dari tangkapan layar video unggahan miliknya, terlihat para jemaah haji melakukan tawaf pada malam hari. Meski tetap padat, namun tak tampak ada rombongan yang saling beresak desakan.

Semua mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan situasi yang aman, tertib dan tenang.

Seiring dengan pengetatan visa haji, Nasrullah Jasam Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah mempersiapkan diri menjelang pelaksanaan puncak haji.

Persiapan itu tidak sekadar menjaga kondisi tubuh semata. Lebih dari itu, jemaah haji juga diimbau tidak keluar dari Makkah untuk ziarah atau berwisata.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya