Sabtu, 05/10/2024 - 10:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kisah Misteri Ketika Bung Karno Gagal Dibunuh saat Salat Iduladha

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Pada 14 Mei 1962, terjadi percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh empat orang, Sanusi Firkat, Djajapermana, Kamil, dan Napdi terhadap sang proklamator Ir. Sukarno. Para pelaku merupakan anggota DI/TII dengan otak pembunuhan pimpinan pesantren di Bogor, H. Muhamad Bachrum.

ADVERTISEMENTS
Hari Kesaktian Pancasila dari Bank Aceh Syariah

Bung Besar lolos dari maut, namun dua anggota Detasemen Kawal Pribadi (DKP) presiden yakni Soedrajat dan Soesilo terluka. Korban lainnya yakni Ketua DPR Zainul Arifin yang saat itu berada di dekat Presiden pertama RI.

Berita Lainnya:
Bos Perusahaan Animasi Brandoville Studios yang Diduga Aniaya Karyawan Kabur ke LN
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan dan Pengucupan Sumpah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA)

Kala itu, Bung Karno sedang berbaris melaksanakan ibadah salat Iduladha di lapangan rumput antara Istana Negara dan Istana Merdeka.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Namun, pada barisan keempat, seseorang melepaskan tembakan ke arah Bung Karno yang saat itu sedang sujud. Tembakan itu meleset karena pelaku melihat dua orang yang mirip dengan Bung Karno.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati HARDIKDA - Hari Pendidikan Daerah

Peluru mengenai bahu Zainul Arifin dan dua anggota DKP. Keempat pelaku lalu dihukum mati dan H. Muhamad Bachrum di penjara seumur hidup.

Berita Lainnya:
KPK Tahan Dirut Totalindo Eka Persada dan Empat Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Lahan di Rorotan Cilincing Jakut
ADVERTISEMENTS
Ucapan Duka Cita atas Meninggal Dunia Bank Aceh Syariah Tgk H. Muhammad Yusuf A. Wahab

Peristiwa tersebut mendorong Jenderal AH Nasution yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia membentuk pasukan khsusus yang bertugas melindungi dan menjaga jiwa kepala negara dan keluarganya.

Melaui SK No 211/PLT/1962 tanggal 6 Juni 1962 dibentuk pasukan bernama Resimen Tjakrabirawa yang dipimpin Brigjen. Moh. Sabur dengan wakil, Kolonel CPM Maulwi Saelan.


Reaksi & Komentar

آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا سَاوَىٰ بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انفُخُوا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ آتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا الكهف [96] Listen
Bring me sheets of iron" - until, when he had leveled [them] between the two mountain walls, he said, "Blow [with bellows]," until when he had made it [like] fire, he said, "Bring me, that I may pour over it molten copper." Al-Kahf ( The Cave ) [96] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi