Sabtu, 05/10/2024 - 09:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Heboh Isi Chat Pegi soal Pembunuhan Vina Cirebon di Tahun 2016: Sumpah Kita Pusing

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Isi pesan berantai yang diduga chat Pegi Setiawan, tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky beredar luas di media sosial.  Adapun isi chat yang beredar ini memperlihatkan komunikasi antara Pegi dengan seseorang bernama Dede.

ADVERTISEMENTS
Hari Kesaktian Pancasila dari Bank Aceh Syariah

Sontak, kabar yang beredar luas itupun kembali menjadi sorotan publik lantaran dalam perbincangan Pegi alias Perong dengan Dede tersebut mengungkap sejumlah pembahasan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan dan Pengucupan Sumpah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA)

Salah satunya tentang tudingan sebagai otak atau dalang pembunuhan Vina Cirebon dan Eky di Jembatan Talun Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu 27 Agustus 2016.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Chat tersebut diketahui saat Pegi Setiawan berada di Bandung dan mengaku takut pulang ke Cirebon untuk tebus motor di polisi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati HARDIKDA - Hari Pendidikan Daerah

Dalam chat yang dikirim ke Dede temannya, Pegi takut pulang karena motornya ditahan polisi. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Duka Cita atas Meninggal Dunia Bank Aceh Syariah Tgk H. Muhammad Yusuf A. Wahab

Pegi mengira jika dirinya hanya terlibat masalah karena diduga anggota geng motor.

Chat Pegi dan Dede yang mulai terjadi dari 29 Juli 2016 silam berisi curhatan Pegi soal keberadaannya.

Berikut isi chat Pegi Setiawan yang marak beredar di media sosial.

Berita Lainnya:
4 Tahun Tak Pulang, Anak Kaget Dapati Ayah di Rumah sudah Jadi Tulang-belulang

Chat Pegi dan Dede mulai dari 29 Juli 2016.

Dede : Dimana kamu? Kapan pulangnya?

Pegi : Kita lagi di Bandung, nanti Rabu saya pulang. Ira baliknya kapan ?

Kemudian, Ia kembali berbincang dengan Pegi Setiawan pada 1 September 2016.

Kala itu Pegi bercerita bahwa motornya telah ditahan polisi.

Pegi : Polo motor kita dirampas oleh polisi disangka geng motor, kita eget jadi buronan.

Pegi : Rencananya minggu depan, tapi kita belum bisa balik polo soale ari kita balik engko pasti mancing sel.

“Karena anggapnya geng motor, geng motor itu pasti ditahan,” jelas pengacara Pegi Setiawan, Toni RM.

Pegi kembali bercerita bahwa rumahnya digerebek polisi. Padahal saat itu dirinya berada di Bandung.

Pegi : Polisinya datang ke rumah saya, padahal saya lagi kerja di Bandung. Tidak tahu masalah apa-apa. Tapi teman saya malah menyebut nama saya.

Dede : Ya sudh jangan takut, balik balik saja toh tidak salah, kejadian malam minggu

Pegi : Kalau saya balik manjing sel, pasti nebus

Menurut Toni, Pegi saat itu beranggapan untuk menebus motornya harus bayar.

Berita Lainnya:
Rumah sakit Israel Pindah ke Bawah Tanah, Sekolah Ditutup karena Serangan Hizbullah Semakin Dalam

“Karena motor yang diambil, geng motor. Tidak ada pemikiran pembunuhan,” jelas Toni.

Pegi : Saya tidak punya uang, sumpah kita pusing. Memang malam minggu ada kejadian apa? Anak SMP 11 sekarang masih anak-anaknya di sel.

Dede : Kejadian anak dibacok sampai meninggal, sama perempuannya meninggal.

“Pegi malah menanyakan ke Dede,” kata Toni.

Selain itu, sejumlah status Facebook Pegi juga tak luput menjadi perhatian.

12 Agustus 2016, Pegi membuat status “Bismillah otw Bandung, dewekan ge teteg”

17 Agustus 2016, Pegi membuat status lagi dengan bunyi “Mengais rezeki di kota orang”

24 Agustus 2016, Pegi membuat status kembali yakni “Lupa kampung halaman”

1 September 2016, Pegi juga menulis keluhan atas nasib yang dialaminya.

“Ya Allah engga tahu apa-apa tentang masalah ini, kenapa saya kena getahnya? Cobaan apa yang Engkau berikan begitu berat ya Allah”

Status ini dibuat setelah adanya penggeledahan di rumah Pegi tiga hari setelah kejadian tewasnya Vina Cirebon dan Eki pada 27 Agustus 2016.

Hingga berita ini diturunkan hal itu belum terkonfirmasi. 


Reaksi & Komentar

وَأُحِيطَ بِثَمَرِهِ فَأَصْبَحَ يُقَلِّبُ كَفَّيْهِ عَلَىٰ مَا أَنفَقَ فِيهَا وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا وَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُشْرِكْ بِرَبِّي أَحَدًا الكهف [42] Listen
And his fruits were encompassed [by ruin], so he began to turn his hands about [in dismay] over what he had spent on it, while it had collapsed upon its trellises, and said, "Oh, I wish I had not associated with my Lord anyone." Al-Kahf ( The Cave ) [42] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi