Sabtu, 06/07/2024 - 12:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Bank Jago: Peran Nasabah Penting untuk Hindari Kebocoran Data

Direktur PT Bank Jago Tbk Umakanth Rama Pai menilai peran nasabah dan masyarakat penting untuk menghindari kebocoran serta pencurian data.

 JAKARTA — Direktur PT Bank Jago Tbk Umakanth Rama Pai menilai peran nasabah dan masyarakat penting untuk menghindari kebocoran serta pencurian data yang masuk melalui mereka. Salah satu ancaman dunia siber, yaitu penipuan (fraud) yang menggunakan modus social engineering. Modus ini marak terjadi seiring masifnya penggunaan media sosial.

“Yang terpenting adalah masyarakat sadar akan risiko siber yang mungkin mengancam mereka. Selain itu paham cara mengantisipasi, merespons, dan melaporkannya,” kata Umakanth melalui keterangannya di Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Berita Lainnya:
BUMN Setor Rp 58,8 Triliun untuk Kas Negara, Erick Thohir: Meningkat 41 Persen

Terkait hal itu, menurut Umakanth, tindakan pencegahan terbaik yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat serta cara mendeteksinya, mengingat social engineering menggunakan teknik yang menipu untuk menyesatkan orang.

Adapun Bank Jago sendiri, kata Umakanth, juga selalu mengedukasi nasabah dan masyarakat serta membangun kesadaran dan budaya keamanan.

 

Sebagai bank berbasis teknologi yang tertanam dalam ekosistem digital, Umakanth mengatakan bahwa Bank Jago melindungi nasabah dan banknya dari ancaman siber dengan membangun kerangka kerja manajemen risiko dan sistem keamanan yang kuat serta menyempurnakan kebijakan dan strategi anti-fraud yang berkelanjutan.

Dengan kerangka kerja yang kuat, Bank Jago memiliki kesiapsiagaan dan kecepatan dalam mengidentifikasi dan merespons potensi serangan.

Berita Lainnya:
Kecerdasan Buatan Dapat Pangkas Emisi Industri Pelayaran

Pada sisi lain, Bank Jago juga menggunakan kecerdasan buatan (AI), sehingga mengubah pendekatan manajemen risiko dari bersifat pencegahan menjadi bersifat adaptif karena bisa mengenali ancaman siber dari pemodelan ancaman dan penilaian aset yang akurat.

“Kami juga melakukan evolusi secara berkelanjutan dengan belajar dari pengalaman sebelumnya dan memetakan ancaman-ancaman terkini. Jadi setiap produk maupun proses baru yang dirancang, harus melewati uji keamanan siber untuk melihat seberapa rentan atau kuat menghadapi ancaman siber,” kata Umakanth.

Terdapat sembilan modus….

sumber : Antara

Sumber: Republika


Reaksi & Komentar

أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آيَاتِنَا عَجَبًا الكهف [9] Listen
Or have you thought that the companions of the cave and the inscription were, among Our signs, a wonder? Al-Kahf ( The Cave ) [9] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi