NASIONAL
NASIONAL

Kerap Disebut Keturunan Rasulullah SAW, Guru Gembul Berani Bilang Habib Bahar bin Smith Ulama Gadungan: Mohon Maaf…

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Habib Bahar bin Smith baru-baru ini menjadi sorotan lantaran begitu berapi-api saat menyampaikan ceramah. Pada kesempatan tersebut, Habib Bahar bin Smith menyentil pihak yang kerap mempermasalahkan garis keturunan Nabi Muhammad SAW dari nasab Ba’alawi.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

 “Emang susah sama begal-begal nasab, nantangin giliran didatangi keringet dingin,” kata Habib Bahar bin Smith, dikutip dari YouTube Sayyid Bahar bin Sumaith Official. 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Diketahui beberapa waktu lalu Habib Bahar mencoba menemui Sayyid Qori di Tangerang, namun ia gagal bertemu dan malah mendapat sambutan dari warga.  

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Tak cuma itu, Habib Bahar juga turut menyentil ucapan Rhoma Irama yang mengatakan bahwa Habib adalah pendoktrin. “Rhoma Irama ngomong habaib itu pendoktrin, kalau habib mau dia maksiat, mau dia zinah, mau dia mabuk, tetap masuk surga,” ujar Habib Bahar bin Smith. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Dengan nada tinggi, Habib Bahar bin Smith ingin tahu siapa sosok yang dimaksud Rhoma Irama.  “Jaga kau punya mulut Rhoma Irama, jangan kamu benci habaib, jangan terus kamu fitnah habaib,” tegasnya. 

Berita Lainnya:
Guru Supriyani Bongkar Peran Samsuddin Eks Pengacaranya dalam Surat Perdamaian dengan Aipda WH
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Habib Bahar bin Smith memang kerap berseteru dengan banyak orang yang meragukan nasab atau keturunannya.  Bahkan Habib Bahar bin Smith pernah disentil oleh Guru Gembul sebagai ulama gadungan. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Pria bernama Jafar Rohadi ini berani mengomentari kemampuan Habib Bahar bin Smith saat membaca kitab kuning dengan teks arab gundul. Saat itu, Habib Bahar tengah menjadi bintang tamu di podcast Refly Harun. 

Sang pendakwah mencoba menjelaskan tentang keutamaan salat Tarawih dari Kitab Durratun Nasihin. Guru Gembul menilai Habib Bahar gelagapan saat membaca kitab kuning. 

Tak cuma itu, ia juga menyoroti cara membaca Habib Bahar. “Selain sangat belepotan, sangat gelagapan, ternyata membacanya juga dari kiri ke kanan sama seperti orang membaca huruf latin, ini kan bener-bener aneh,” kata Guru Gembul. 

Meski pesan yang disampaikan Habib Bahar bin Smith benar, namun Guru Gembul merasa ragu atas kemampuan dakwah habib keturunan Rasulullah SAW tersebut. 

Dengan kemampuan membaca kitab kuning semacam itu, Guru Gembul meragukan gelar ulama yang disandang Habib Bahar. 

Berita Lainnya:
Hari Ini PN Jaksel Gelar Sidang Perdana Praperadilan Tom Lembong, Gugat Status Tersangka Korupsi Impor Gula

“Bagaimana ceritanya ada seorang pemimpin pondok pesantren dengan ribuan santrinya ternyata tidak bisa membaca arab gundul, saya mohon maaf,” ujarnya. Tak hanya itu, Guru Gembul juga menilai sikap Habib Bahar bin Smith bertentangan dengan sikap para ulama termasuk Rasulullah SAW. 

Hal ini karena Habib Bahar dinilai kerap pamer kekayaan, hingga menunjukan hidup yang bermewah-mewahan. “Pak Habib Bahar itu sering flexing, sering menampilkan motornya keren banget, mobilnya sport yang keren banget, harta kekayaan,” ungkapnya. “Dia sering menampilkan diri dilayani oleh orang lain yang menunjukkan betapa 

dirinya itu sangat kaya. 

Kemudian beliau juga kata-katanya kasar dan menurut syariat Islam itu bahkan terlarang,” sentilnya. 

Oleh karena itu, Guru Gembul tidak sepenuhnya percaya bahwa Habib Bahar bin Smith adalah keturunan Rasulullah SAW dan layak disebut ulama. 

“Jadi kriteria ulamanya itu yang semacam apa? Pada akhirnya kita bisa menduga-duga ternyata banyak sekali ulama-ulama gadungan di Indonesia atau ulama palsu yang meraup keuntungan yang sangat besar dengan berjualan agama,” pungkasnya


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya