Sabtu, 05/10/2024 - 10:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Logo NU Diplesetkan Jadi ‘Ulama Nambang’, PBNU Meradang: Itu Orang Jealous

BANDA ACEH – Ketua PBNU, Moh Mukri meradang perihal munculnya plesetan lambang organisasi Nahdlatul Ulama (NU) menjadi ‘ulama nambang’ di media sosial.”Jadi itu enggak etis lah ya. Orang yang melakukan itu tak etis,” ujar Mukri, Jumat (21/6/2024).

Mukri menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui siapa yang melakukan editing terhadap logo NU tersebut. 

Ia menilai, pihak yang melakukan perubahan logo tersebut mungkin tidak setuju jika NU mendapatkan izin tambang dari pemerintah.

“Tapi saya lihat orang itu jealous NU nerima tambang. Orang itu enggak ingin NU jadi ormas yang kuat,” tambah Mukri.

Mukri optimistis bahwa izin tambang yang diberikan kepada NU akan membawa banyak manfaat bagi warga NU di masa mendatang. 

Ia juga menegaskan, NU telah memberikan banyak kontribusi bagi Indonesia sejak sebelum kemerdekaan.

Meski demikian, Mukri menyatakan bahwa PBNU belum menentukan sikap apakah akan melaporkan akun yang mengubah logo NU tersebut. Dia menyebut bahwa NU sering kali dikritik jika mengambil sikap yang berbeda dari pihak lain.

“Jadi hal-hal yang menjadi keputusan NU baru di kemudian hari baru diakui sangat visioner. Orang beda boleh tapi kita jangan kembangkan narasi kebencian,” tegas Mukri.

Sebelumnya, beredar di media sosial sebuah logo NU yang telah dipelesetkan. Ornamen bintang sembilan dalam logo tersebut diganti dengan simbol Rp dan Dolar Amerika Serikat, disertai tulisan ‘Ulama Nambang’.


Reaksi & Komentar

مَّا أَشْهَدتُّهُمْ خَلْقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَا خَلْقَ أَنفُسِهِمْ وَمَا كُنتُ مُتَّخِذَ الْمُضِلِّينَ عَضُدًا الكهف [51] Listen
I did not make them witness to the creation of the heavens and the earth or to the creation of themselves, and I would not have taken the misguiders as assistants. Al-Kahf ( The Cave ) [51] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi