Kamis, 04/07/2024 - 22:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ngabalin Cerita Kedekatan Emosional dengan Jokowi-Prabowo: Cukup Pegang Tangan dan Panggilan Sheikh

Kalau saya lihat ya, insya Allah tidak ada. Insya Allah tidak ada. Karena begini, kecuali memang ada pergantian-pergantian umpama seperti Pak Bambang.

Definitifnya ya, tidak lama saya kira tidak lama. Tetapi memang diharapkan lebih cepat karena amanah yang tugas yang diperintahkan Pak Presiden ya.

Bahwa kalau akan segera mungkin reshufle atau pergantian atau pergeseran untuk 8 bulan ini lebih percepat atau 5-6 bulan ini, tentu saja itu hak prerogratif Presiden. Tidak ada hal yang mustahil.

Ya, jadi kita tunggu saja.

Saya nyambung nih omongannya Pak Ngabalin. Setelah Pak Jokowi selesai melaksanakan tugasnya sebagai Presiden ketujuh, dia akan pulang ke Solo. Dari kacamata Pak Ngabalin, sebagai seorang yang dekat dengan Pak Jokowi dan juga sebagai seorang politisi, apakah mungkin Pak Jokowi tidak ikut dalam dunia perpolitikan kita ke depan?

Kan memang mulanya ini, Bapak ini kan bukan, he’s not the politician. He’s the engineer. Beliau bukan seorang politisi.

Tapi beliau bisa dengan kepiawaiannya memainkan kemampuan leadership-nya, manajemennya, kemudian bisa mengkomunikasikan semua kepentingan, kan?

Jadi kalau Bang Dayat tanya sama saya, apakah mungkin? Oh, sangat mungkin. Sangat mungkin. Karena semua orang perlu dengan watak dan kepribadiannya Pak Jokowi.

Sepuluh tahun lho, memimpin Republik Indonesia dengan reputasi dunia, Pak.

Dan tidak ada hal yang mustahil kalau umpama nanti beliau menjadi ketua partai politik atau mungkin jadi ketua pembina partai politik atau mungkin menjadi penasehat atau mungkin aktif di politik di Jakarta. Tidak mustahil.

Berita Lainnya:
Mahfud Sebut Hukum Diatur Sesuai Pesanan Penguasa

Karena Bang Dayat tanya pendapatku, maka saya bilang begitu. Tapi saya mau bilang bahwa dua kali saya ikut temui Presiden, dan dua kali saya benar kalau Bapak itu akan mengenahi diri segini, ya, segera kembali ke Solo, kembali lagi ke masyarakat. Karena kita hidup bernegara ini kan bukan hari ini.

Pak Jokowi masih sangat energi. Dan kita semua masih tentu mengharapkan dari kepiawayannya, dari kemampuan leadershipnya, manajemennya yang dia miliki, bagaimana mengkrit satu perkara.

Bang Ali lebih kurang 8 tahun 4 bulan ini sampai 20 Oktober bukan pengalaman yang singkat.

Ya, pagi, siang, sore, malam kita melihat perkara-perkara yang mungkin orang semua kayak mau kiamat ini Republik. Tapi dengan tenang, begitu kita ketemu Presiden, Presiden kasih tau duduk perkaranya begini, cara menutup. Wah, subhanallah.

Itulah kenapa kalau Dayat, Apfia, teman-teman melihat juga kayak Bang Ali bukan karena apa-apa, karena kita bergaul dengan orang hebat.

Saya bukan duduk dengar dari orang lain, saya duduk berhadapan dengan Jokowi bagaimana saya tidak, auranya tidak sampai, pasti sampai.

Bang Ali kan sama Pak Jokowi juga sudah cukup lama nih, hampir 8 tahun bareng. Nah ini ada panggilan khusus juga gak yang berubah ke Abang atau ada satu momen yang kayaknya?

Berita Lainnya:
Komisi III DPR Sampaikan Catatan Kasus Dugaan Penghasutan yang Membelit Hasto

Iya, beliau pasti sudah panggil saya sekarang Ustaz. Jokowi sudah panggil, gimana Ustaz?

Kenapa kok kayak geli?

Kan biasa panggil saya itu orang Jawa ya, jadi sebutan Bang B-A-N-G itu bang Ali, bang Ali, bang Ali, bagaimana?

Saya bapak, saya bapak. Sudah 2 kali, Ustaz, bagaimana?

Jadi, aduh Masya Allah ini sudah luar biasa, bangga juga saya. Ustaz, bagaimana? Siap bapak, jadi saya juga kadang bukan di masjid saja di Bogor, di istana juga pernah di masjid juga begitu.

Bagaimana Ustaz? Tidak bapak, baik saja. Dia selalu tanya saya toh, siapa tahu ada beliau tanya bagaimana Ustaz? Oh tidak bapak. Saya cuma datang mau pegang tangan bapak saja. Saya sering begitu datang ada bapak? ‘Pak, saya perlu pegang tangan saja saya pergi’ coba itu.

Karena saya merasa bahwa ‘ada aura yang harus harus saya dapatkan, harus punya keyakinan’ (mata Ngabalin berkaca-kaca).

Iya karena kan saya yang ngomong di publik, saya bicara ke seluruh rakyat Indonesia ke semua orang, saya habis ketemu Pak Jokowi, saya habis tanya tentang perkara ini ‘bapak bagaimana dulu perkara ini’ oke.

Saya pegang tangan, saya pegang tangan dan saya merinding. Lalu terima kasih pak. Tidak apa-apa cukup. (Mata Ngabalin Berkaca-kaca). Jadi saya ada rasa kita merasa bahwa aura pemimpin itu mengekat.

1 2 3 4 5

Reaksi & Komentar

وَيَسْأَلُونَكَ عَن ذِي الْقَرْنَيْنِ ۖ قُلْ سَأَتْلُو عَلَيْكُم مِّنْهُ ذِكْرًا الكهف [83] Listen
And they ask you, [O Muhammad], about Dhul-Qarnayn. Say, "I will recite to you about him a report." Al-Kahf ( The Cave ) [83] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi