Kamis, 04/07/2024 - 22:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ngabalin Cerita Kedekatan Emosional dengan Jokowi-Prabowo: Cukup Pegang Tangan dan Panggilan Sheikh

Saya juga ketemu Pak Prabowo dua kali di istana kalau Prabowo menyapa saya, bagaimana Sheikh? Panggil saya Sheikh, bagaimana Sheikh? Siap Presiden.

Biasanya tidak begitu, oh siap Mas Bowo.

Jadi kadang tidak perlu ngobrol sama Pak Jokowi cukup jabat tangan sudah jadi energi sendiri buat Bang Ali?

Iya, watak dan kepribadian pemimpin-pemimpin besar di dunia itu itu tidak pakai ngobrol pak. Dia menatap kita saja aura power itu.

Ini orang-orang yang punya kemampuan strong leader yang tidak terbantahkan. Kayak Prabowo berapa kali maju menjadi calon Presiden, maju menjadi calon Wakil Presiden. Saya pernah jadi juru bicaranya pada waktu Prabowo-Hatta, tidak gampang waktu itu kita menghadapi.

Berkali-kali tapi dia punya semangat kepentingan bangsa dan negara sebagai seorang pemimpin. Dia tidak pernah mundur. Dan hari ini beliau selalu disapa kosong delapan (08), Allah SWT menakdirkan beliau menjadi Presiden ke-8.

Coba anda bayangkan. Itulah yang menurut saya hebat kita punya orang-orang ini, saya kenapa cerita begini semangat ini karena saya ada dalam lingkungan itu, saya melihat bagaimana tata cara mereka dalam membuat keringkasannya, saya lihat mereka makan, saya lihat bagaimana Jokowi.

Makanya kalau ada hal-hal yang menurut saya tidak tepat orang memberikan penilaian kepada Presiden Jokowi atau belakang lain orang memberikan pemilaian kepada Pak Prabowo, karena kami hadapi kami ketemu dengan beliau ini, bicara, kita ngobrol kita melihat bagaimana kesederhanaannya l, bagaimana kepiawayaan mereka bergaul bercakap dengan kami-kami. Apa sih kita punya pangkat ini.

Berita Lainnya:
PDIP tidak Setuju Jenderal Andika Jadi Cawagub Anies

Emang tenaga ahli utama apa sih itu, tidak ada apa-apanya, tapi mereka bisa datang ngobrol dengan kita-kita ada bicara dengan Pak Prabowo itu suara luar biasa luar biasa.

Jadi orang setiap kita ini bisa terharu kita memiliki menurut saya ada sesuatu yang luar biasa dalam karakter diri, pada pempimpin Indonesia.

Jadi kita banggalah sebagai bangsa yang Tuhan Allah Mereka mentakdirkan, Tuhan pakai tangan-tangan mereka untuk mengurus rakyat ini.

Begitu juga Pak Jokowi, begitu juga Pak Prabowo, begitu juga Pak Rosan, Mas Gibran. Dalam usia muda, tapi cara membantah serangan orang juga saya lihat. Luar biasa potensinya, Mas Gibran.

Benar-benar, saya baru pertama kali melihat Bang Ali ini matanya berkaca-kaca. Bang, kok sekarang emosionalnya dalam bentuk apa ya, terharu gitu. Tapi kalau kita nonton, dalam setiap kesempatan itu Bang Ali itu kayaknya fight betul. Misalnya dengan lawan bicaranya, emosional. Itu kayaknya agak berbeda dengan sekarang?

Karena begini, saya ini kan bekas DPR RI. Saya aktivis tulen. Saya dari Universitas Indonesia. Dari State University. Saya sekolah. Saya mengerti.

Siapa yang temani saya bicara, saya tahu ini siapa. Bukan saya baru kenal sehari dua. Bahasa-bahasa emas yang keluar dari mulut mereka ini kan saya tahu ini siapa, ini makhluk.

Berita Lainnya:
Ini Mekanisme dan Nama Cadangan Komisioner KPU Pengganti Hasyim Asyari

Ngomongnya seperti orang malaikat, jatuh dari langit turun. Bahkan saya tahu ini orang sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Dari kalau tiba-tiba kemudian ngomong yang keluar dari mulutnya hanya menghasut, mencaci maki. Mencederai perasaan orang. Oh saya gebukin. Saya gak main-main.

Kan kita anak timur, Pak. Kalau kita suka, suka, tidak suka, tidak suka. Kalau saya salah, saya bilang saya salah.

Emang orang di situ itu malaikat? Enggak, mereka manusia biasa. Jokowi itu manusia biasa. Prabowo itu manusia biasa.

Yang punya rasa. Mereka punya anak, mereka punya istri. Mereka punya keluarga.

Iya kan? Bagaimana perasaannya? Maka saya juga kalau diam, saya ada pernah berbuat salah? Tidak, saya tidak pernah. Saya berteriak terus. Terserah kau mau menilai saya dari sisi mana.

Yang pasti saya tidak pernah merampok, saya tidak pernah mencuri. Saya tidak pernah mencederai orang. Tapi kalau saya lihat cara-cara begini dalam menghadapi orang.

Kalau tidak segera dibantah, maka dia berbohong terus. Dan itu orang bisa terprovokasi. Kan saya bukan baru datang di Tanah Jawa, di Jakarta.

Saya sudah 33 tahun, bukan? Saya masuk di Universitas Indonesia. Saya pernah di RRI. Jadi saya mengerti ini, makhluk-makhluk ini semua. Kawan-kawan, sahabat. Tapi kalau di ruang publik, tidak boleh dibiarkan. Dia seenak perutnya bercerita.

1 2 3 4 5

Reaksi & Komentar

قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا الكهف [109] Listen
Say, "If the sea were ink for [writing] the words of my Lord, the sea would be exhausted before the words of my Lord were exhausted, even if We brought the like of it as a supplement." Al-Kahf ( The Cave ) [109] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi