Sabtu, 06/07/2024 - 13:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Rupiah Terus Melemah, Jokowi Panggil Sri Mulyani hingga Gubernur BI ke Istana

BANDA ACEH –  Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hingga Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo ke Istana Kepresidenan lantaran rupiah yang terus lesu, Kamis (20/6) sore ini. 

Tak hanya itu, Jokowi juga turut memanggil pejabat lain yang terkait dengan perekonomian di tanah air. Mereka diantaranya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.

 

Saat tiba di Istana, Menkeu Sri Mulyani mengonfirmasi bahwa kedatangan mereka ke Istana Kepresidenan untuk memabahas nilai tukar (kurs) Rupiah.

 

 “Iya (pembahasan nilai tukar Rupiah terhadap dolar),” kata Sri Mulyani kepada wartawan, Kamis (20/6).

 

Diketahui, berdasarkan data Google Finance, nilai tukar rupiah ditutup di level Rp16.491 per dolar AS pada Kamis (20/6). Mata uang Indonesia ini melemah 103 poin atau minus 0,63 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Berita Lainnya:
Rupiah Anjlok ke Rp16.412, Ekonom: Banyak Investor yang Realokasi ke Negara Lain

 

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah ditutup melemah 65 poin atau 0,4 persen ke Rp16.430 per dolar AS sore ini. Sedangkan pagi tadi, kurs rupiah melemah 25,5 poin atau 0,16 persen ke level Rp16.390 per dolar AS.

 

Sebagai informasi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan akan ada sejumlah barang hingga komoditas yang diprediksi mengalami kenaikan harga, terutama barang-barang impor. Seperti, emas logam mulia, bahan bakar, telur dan daging ayam, pupuk hingga barang elektronik.

 

Adapun telur dan daging ayam disoroti lantaran keduanya rata-rata masih menggunakan pakan yang berasal dari barang impor.

 

“Iya semuanya ke barang barang impor itu pasti mengalami kenaikan,” kata Ibrahim Assuaibi saat dihubungi JawaPos.com, Senin (17/6).

 

“Yang terasa itu ke barang-barang impor, kemudian seperti minyak mentah, komoditas, elektronik, otomotif, pupuk, ini sangat terasa sekali,” imbuhnya.

 

Dia menjelaskan, dengan dollar semakin kuat dan rupiah yang melemah akan membuat harga-harga tersebut lebih tinggi.

Berita Lainnya:
Taspen akan Luncurkan Brand dan Kerja Sama dengan Operator Kelas Internasional

 

“Terutama itu pupuk, pakan ternak, karena yang biasa kita makan kayak ayam kemudian telur itu kenaikannya akan cukup tinggi karena pakan ternak itu semua impor,” jelasnya.

 

Bahkan, emas logam mulia itu mengalami kenaikan harga tergantung dari mata uang rupiahnya. Kalau mata uang rupiahnya mengalami pelemahan, kata Ibrahim, maka harga emas pasti akan naik.

 

Sementara itu, ia memprediksi pada bulan Juni ini, nilai tukar rupiah akan makin tertekan oleh dollar AS hingga mencapai Rp 16.500. Adapun sebelumnya, nilai tukar sempat menembus Rp 16.300 per dollar AS.

 

“Ada kemungkinan besar setelah perang dagang dimulai antara Tiongkok dan Uni Eropa dan Tiongkok dengan Amerika, maka ada kemungkinan rupiah melemah ke Rp 16.500. Nah sedangkan di minggu-minggu ini kemungkinan di Rp 16.470-an,” pungkasnya.


Reaksi & Komentar

خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا الكهف [108] Listen
Wherein they abide eternally. They will not desire from it any transfer. Al-Kahf ( The Cave ) [108] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi