Sabtu, 06/07/2024 - 13:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONAL

Pelapor PBB: Tentara Israel Paling kriminal dan tak Bermoral

 JENEWA – Francesca Albanese, pelapor khusus PBB mengenai situasi hak asasi manusia di wilayah pendudukan Palestina, melayangkan kritikan paling kerasnya terhadap tentara penjajahan Israel (IDF). Ia mengatakan, pasukan itu tak bermoral dan merupakan tentara paling kriminal di dunia.

“Salah satu tentara paling kriminal di dunia juga sangat tidak bermoral. Tidak perlu ada otoritas spiritual untuk sampai pada kesimpulan ini, mengingat telah jatuhnya mereka (dan banyak pemukim ilegal)  ke  standar yang paling rendah,” tulis Albanese dalam akun X-nya, Sabtu. 

Mengutip Chris Sidoti, anggota Komisi Penyelidikan Internasional Independen (COI) PBB, yang membuat pernyataan awal tentang kriminalitas militer Israel, Albanese mengatakan “tidak perlu ada otoritas spiritual untuk sampai pada kesimpulan ini”.

Komentar itu disampaikan Albanese menimpali tautan berisi video kesaksian anak Palestina yang sempat ditangkap tentara IDF. Anak kecil itu menuturkan bagaimana mereka dikencingi tentara Israel dan diumpankan pada anjing untuk digigit.

Pasukan Israel selama serangannya ke Jalur Gaza juga berulang kali memamerkan tindakan menjijikkan mereka. Dari mencuri sepeda anak-anak gaza, memamerkan pakaian dalam perempuan Palestina di rumah-rumah yang mereka rampok, melakukan pencurian sampai membakar toko-toko di Gaza. 

Yang juga kerap dilakukan tentara IDF adalah melakukan pelecehan terhadap masjid di Jalur Haza. Hal ini adalah kejadian berulang yang terus terjadi sejak serangan Israel ke Jalur Gaza dimulai tahun lalu.

Berita Lainnya:
'Darah dan Tulang', Begini Kekejaman Israel Terhadap Anak-Anak Palestina Menurut PBB

Yang terkini, sebuah foto dan video yang dibagikan di media sosial menunjukkan tentara Israel melanggar kesucian masjid di Gaza, sehingga memicu kecaman. Seorang tentara Israel bernama Yael Sendler, dilaporkan warga negara Amerika, memposting foto di Instagram-nya sebelum menghapusnya.

Foto itu menunjukkan coretan-coretan di dinding dalam sebuah masjid di Rafah, dengan kalimat-kalimat yang menghina Islam dan Nabi Muhammad. CAIR, organisasi hak-hak sipil Muslim terbesar di AS, meminta pemerintahan Biden untuk menyelidiki insiden tersebut dan mengambil tindakan terhadap warga Amerika tersebut.

Maret lalu, CAIR juga mengecam video yang terungkap kala itu, menunjukkan seorang tentara Israel merobek-robek Al-Quran di sebuah masjid yang hancur di Gaza. “Rekaman pasukan pendudukan Israel yang secara terbuka menodai Al-Quran di sebuah masjid yang hancur menunjukkan wajah sebenarnya dari genosida terhadap rakyat Palestina,” kata Wakil Direktur Nasional CAIR Edward Ahmed Mitchell.

Video itu, yang direkam dan diposting secara daring oleh pasukan penjajah Israel, menunjukkan seorang tentara merobek-robek Al-Quran, kitab suci Islam, dan melemparkannya ke lantai masjid yang hancur.

Video lainnya menunjukkan sekelompok tentara penjajah mengubah sebuah masjid di perbatasan Rafah menjadi tempat masak dan makan. Sementara sejumlah pasukan Israel berpose di salah satu masjid yang mereka bakar, dua hari lalu.

Berita Lainnya:
IDF Mau Mundur dari Gaza, Mengapa Netanyahu Ngotot Perang Total?

Times of Israel melansir pada Akhir Mei 2024 lalu, IDF mengumumkan polisi militer sedang menyelidiki insiden di mana tentara IDF memfilmkan diri mereka sendiri membakar buku, termasuk Alquran. Rekaman pembakaran buku diambil oleh tentara, diunggah ke media sosial, dan kemudian disebarkan kembali ke akun-akun warga Palestina. Salah satu video, yang dilaporkan diambil di kawasan Rafah, memperlihatkan seorang tentara memegang Alquran sebelum melemparkannya ke dalam api.

Pada Desember tahun lalu, bahkan sekutu Israel, Amerika Serikat, mengatakan pihaknya prihatin dengan rekaman media sosial yang “tidak pantas” yang menunjukkan tentara Israel melakukan ritual Yahudi di dalam sebuah masjid di kota Jenin, Tepi Barat. “Saya memang melihat video itu. Itu jelas tidak pantas,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller saat menjawab pertanyaan Anadolu tentang reaksi AS terhadap rekaman tersebut.

“Kami prihatin ketika melihat laporan tersebut,” kata Miller, yang mengindikasikan bahwa IDF (Pasukan Pertahanan Israel) telah mengumumkan bahwa tentara yang terlibat akan didisiplinkan, dan menyebutnya sebagai “langkah yang tepat untuk mereka ambil.”

1 2

Reaksi & Komentar

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِفَتَاهُ لَا أَبْرَحُ حَتَّىٰ أَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ أَوْ أَمْضِيَ حُقُبًا الكهف [60] Listen
And [mention] when Moses said to his servant, "I will not cease [traveling] until I reach the junction of the two seas or continue for a long period." Al-Kahf ( The Cave ) [60] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi