Sabtu, 06/07/2024 - 13:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONAL

Turki Sambut Baik Langkah Armenia Mengakui Kedaulatan Negara Palestina

 Turki sambut baik pengakuan Armenia atas Palestina sebagai negara

ISTANBUL—Turki pada Jumat menyambut baik keputusan Armenia untuk mengakui Negara Palestina, kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan.

“Kami menyambut baik keputusan Armenia yang mengakui Negara Palestina, menyusul negara-negara seperti Spanyol, Irlandia, Norwegia dan Slovenia,” kata pernyataan itu.

Pengakuan terhadap negara Palestina adalah suatu keharusan demi hukum, keadilan dan hati nurani internasional, tambahnya.

 

Pernyataan tersebut menyimpulkan bahwa Ankara akan melanjutkan upayanya untuk mengakui Palestina oleh lebih banyak negara. Armenia mengumumkan pada Jumat (21/6/2024) bahwa mereka telah mengakui negara Palestina.

“Menegaskan kembali komitmennya terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip kesetaraan, kedaulatan, dan hidup berdampingan secara damai, Republik Armenia mengakui Negara Palestina,” kata Kementerian Luar Negeri Armenia dalam sebuah pernyataan.

Kementerian juga mengatakan Armenia sebelumnya mendukung resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza, tempat Israel telah menewaskan lebih dari 37 ribu warga Palestina sejak Oktober 2023.

Berita Lainnya:
Kampungnya Dibombardir Israel, 'Pejuang' Palestina Terus Melaju ke Piala Dunia

Kementerian juga mengutuk serangan Israel terhadap infrastruktur sipil dan kekerasan terhadap penduduk sipil.

Pengakuan Armenia menambah jumlah negara yang mengakui negara Palestina menjadi 149 dari 193 negara anggota Majelis Umum PBB. Dalam pernyataan yang dilansir pada Jumat, Kementerian Luar Negeri Armenia menyoroti situasi kemanusiaan yang sangat buruk di Gaza dan perang yang sedang berlangsung sebagai isu kritis dalam agenda politik internasional yang memerlukan penyelesaian.

Kementerian menekankan upaya Armenia untuk mencapai resolusi damai dan komprehensif terhadap masalah Palestina berdasarkan solusi dua negara sebagai satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian dan keamanan.

“Berdasarkan hal-hal di atas dan menegaskan kembali komitmennya terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip kesetaraan, kedaulatan, dan hidup berdampingan secara damai antar negara, Republik Armenia mengakui Negara Palestina,” kata pernyataan itu.

Berita Lainnya:
Penasihat Paling Senior Biden untuk Urusan Konflik Palestina-Israel Mengundurkan Diri

Israel tak menunggu lama untuk menunjukkan kemarahan mereka. Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan telah memanggil duta besar Armenia untuk “teguran keras” menyusul pengumuman negara tersebut bahwa mereka akan mengakui negara Palestina.

Pengakuan itu juga salah satu ironi di dunia. Armenia yang tercatat sebagai kerajaan pertama yang mengadopsi Kristen sebagai agama kerajaan pada 301 Masehi kini melawan Israel. Sementara pemerintah Azerbaijan, tetangganya yang mayoritas Muslim justru mendukung Israel.

Meski mayoritas Muslim, pemerintah Azerbaijan yang berakar pada tinggalan Uni Soviet belakangan dituding membatasi kebebasan Muslim di sana.

Pada Februari, sejumlah Muslim ditangkap di seantero negeri. Menurut kelompok pembela hak asasi manusia, lebih dari 500 Muslim telah ditangkap hanya dalam satu setengah tahun terakhir.

Sumber: Republika


Reaksi & Komentar

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ فَأَعْرَضَ عَنْهَا وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ ۚ إِنَّا جَعَلْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَن يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا ۖ وَإِن تَدْعُهُمْ إِلَى الْهُدَىٰ فَلَن يَهْتَدُوا إِذًا أَبَدًا الكهف [57] Listen
And who is more unjust than one who is reminded of the verses of his Lord but turns away from them and forgets what his hands have put forth? Indeed, We have placed over their hearts coverings, lest they understand it, and in their ears deafness. And if you invite them to guidance - they will never be guided, then - ever. Al-Kahf ( The Cave ) [57] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi