Sabtu, 06/07/2024 - 12:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Dua Kunci Kesuksesan Rasulullah

ILUSTRASI Dua Kunci Kesuksesan Rasulullah. Foto – Kubah Hijau Masjid Nabi di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.

JAKARTA — Nabi Muhammad SAW merupakan sosok paling berpengaruh dalam sejarah peradaban umat manusia. Hal itu diakui bahkan oleh kalangan non-Muslim. Sebagai contoh, Michael H Hart dalam bukunya, The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History, menempatkan Rasulullah SAW di urutan pertama dalam hal pengaruhnya kepada dunia.

Apa saja kunci kesuksesan Nabi SAW? Ada berbagai faktor. Namun, dapatlah disebut di sini dua di antaranya.

Pertama, kejelasan misi Rasulullah SAW, yakni untuk menebarkan rahmat, keselamatan, dan kedamaian bagi umat manusia dan alam semesta. Allah SWT menjelaskan, “Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam” (QS 21: 107).

Berita Lainnya:
Perjalanan Orang Terakhir yang Masuk Surga

Semua manusia, baik Muslim maupun non-Muslim, merasa damai dan tenteram hidup di bawah naungan ajaran Islam di Madinah. Rasulullah SAW sebagai kepala negara dan pemerintahan sangat mengayomi mereka. Perbedaan akidah dan keyakinan tidak menyebabkan pertentangan antara yang satu dan yang lainnya. Mereka merasa saling membutuhkan, bekerja sama bahu-membahu dalam membangun negara Madinah pada waktu itu, terutama dalam membangun kekuatan ekonomi, kekuatan pertahanan dan keamanan.

 

Semua penduduk Madinah juga bekerja sama untuk menghadapi serangan musuh, baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Musuh mereka adalah sama ketika itu, yaitu segala bentuk kezaliman dan penindasan. Piagam Madinah yang dianggap konstitusi tertulis pertama di dunia — jauh sebelum Piagam Hak Asasi Manusia PBB (1948) — telah merekam kebersamaan yang melahirkan tanggung jawab bersama itu dalam diktum-diktum dan pasal-pasalnya.

Berita Lainnya:
Berburu Berkah Rasulullah SAW

Faktor kedua yang menyebabkan keberhasilan Nabi Muhammad saw membangun masyarakat Madinah ialah, beliau sebagai pemimpin negara dan agama ketika itu telah menempatkan dirinya sebagai panutan.

Apa yang beliau ucapkan adalah apa yang yang dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Tiada pertentangan dan kesenjangan antara pernyataan dan kenyataan.

Nabi Muhammad SAW juga bukan sekadar mengkhutbahkan kesederhanaan, persamaan, dan penegakan keadilan, melainkan juga mempraktekkannya. Orang-orang bukan sekadar mendengar nasihatnya, tetapi juga melihat langsung pengamalannya. Dalam kaitan ini Allah SWT berfirman, yang artinya “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik (uswatun hasanah) bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS 33: 21).

Sumber: Republika


Reaksi & Komentar

وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنزٌ لَّهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَن يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنزَهُمَا رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ ۚ وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ۚ ذَٰلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِع عَّلَيْهِ صَبْرًا الكهف [82] Listen
And as for the wall, it belonged to two orphan boys in the city, and there was beneath it a treasure for them, and their father had been righteous. So your Lord intended that they reach maturity and extract their treasure, as a mercy from your Lord. And I did it not of my own accord. That is the interpretation of that about which you could not have patience." Al-Kahf ( The Cave ) [82] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi