NASIONAL
NASIONAL

Pelemahan Rupiah Buat Jokowi ‘Gusar’ Menkeu: Fundamental Ekonomi Masih Sangat Kuat

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan optimisme terhadap defisit anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 untuk bisa dipertahankan di bawah 3 persen.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Target defisit anggaran itu ditetapkan untuk mengantisipasi pembayaran bunga utang pada tahun depan yang diperkirakan meningkat karena pengaruh suku bunga global dan tekanan mata uang dolar Amerika Serikat.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Menurut Airlangga, rancangan defisit tersebut diharapkan menjadi dorongan bagi semua pihak untuk tetap optimis terhadap kondisi perekonomian nasional saat ini dan ke depannya.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Baru jadi alarm itu kalau kita lihat defisit anggaran di negara-negara Uni Eropa (UE) yang rata-rata 5-7 persen. Alarmnya bunyinya di Eropa bukan di Indonesia, Indonesia masih di bawah 3 persen,” jelas Menko Airlangga di Jakarta, Jumat (22/6/2024).

Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Bank Sentral UE juga sudah mengingatkan negara-negara anggotanya untuk memelihara tingkat defisit anggaran di bawah 3 persen.

“Anda bisa lihat negara Jerman, Prancis, Italia, itu (defisitnya) antara 5-7 persen, dan Indonesia di bawah 3 persen, jadi tidak perlu panik. Mereka sudah dapat peringatan dari Bank Sentral UE kalau negara-negara UE harus ikut seperti negara-negara Asia,” tegasnya.

Selain kemampuan menjaga fundamental ekonomi Indonesia agar tetap kuat menjadi hal yang terpenting, Menko Airlangga meyakini bahwa kebijakan perekonomian Pemerintah di tahun depan masih akan tetap sejalan dengan kebijakan yang ada saat ini.

Berita Lainnya:
Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru Judi Online Komdigi

Kemudian, neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2024 tercatat memperoleh surplus 2,93 miliar dolar AS dan mampu melanjutkan tren surplus selama 49 bulan berturut-turut.

Meski tereduksi dengan defisit sektor migas, surplus neraca perdagangan tersebut didukung oleh surplus sektor nonmigas sebesar 4,26 miliar dolar AS.

Peningkatan ekspor nonmigas Indonesia pada Mei 2024 dibandingkan April 2024 diikuti dengan meningkatnya nilai ekspor ke sebagian besar negara tujuan utama seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang. Selain itu, ekspor Indonesia ke ASEAN dan UE juga mengalami kenaikan

“Selain dari segi trade kita surplus, pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif tinggi di 5,11 persen, kemudian inflasi rendah di 2,8 persen kemudian juga dari daya saing juga relatif tinggi. Peringkat daya saing Indonesia naik sebanyak 7 tingkat pada 2024 ini, tertinggi dalam 6 tahun terakhir,” tutur Airlangga.

Riset IMD World Competitiveness Ranking 2024 mencatat bahwa Indonesia menduduki posisi ke-27 dari 67 negara, di mana pada 2023 lalu Indonesia berada di posisi ke-34.

“Jadi secara fundamental Indeks Keyakinan Konsumen juga baik, PMI kita juga positif di atas 50,” paparnya.

Meskipun kondisi fundamental ekonomi masih stabil, namun Pemerintah masih terus menjaga faktor sentimental regional dan mendorong masuknya investasi.

Berita Lainnya:
Jadi Tersangka Korupsi Impor Gula, Tom Lembong Tegaskan Hanya Menjalankan Perintah Jokowi

Pemerintah mendorong Devisa Hasil Ekspor serta meminta pengusaha yang ekspornya masih punya devisa di luar negeri untuk dimasukkan ke dalam negeri.

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp0,78 triliun pada periode 19-20 Juni 2024.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyebut nilai tersebut berasal dari aliran modal asing keluar bersih di pasar saham Rp1,42 triliun, sedangkan modal asing masuk bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) Rp0,45 triliun, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp0,19 triliun.

Sejak awal 2024 sampai dengan 20 Juni 2024 tercatat aliran modal asing keluar bersih di pasar SBN mencapai Rp42,10 triliun dan di pasar saham Rp9,35 triliun, sedangkan modal asing masuk bersih di SRBI Rp117,77 triliun.

Selain itu, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun per 20 Juni 2024 sebesar 76,04 basis poin (bps), relatif stabil dibandingkan 14 Juni 2024 sebesar 76,40 bps.

Sementara imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun naik ke 6,18 persen, dan imbal hasil surat utang AS alias US Treasury Note tenor 10 tahun juga meningkat ke level 4,259 persen.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya