Syukuran Milad 65 Tahun, Launching dan Bedah Buku Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Imam Besar Masjidi Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. FOTO/Dok. Pribadi. Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Tema: Merayakan Soliditas Kemanusiaan dan Kebangsaan
Hari/Tanggal: Ahad, 23 Juni 2024
Tempat dan Waktu: Hotel Borobudur/YouTube Nasaruddin Umar Office, 19:00 WIB-Selesai

Rangkaian Kegiatan:

  1. Syukuran Milad 65 Tahun;
  2. Launching Buku;
  3. Bedah Buku.

Narasumber Bedah Buku

  1. Prof. Dr. Irfan Idris, M.A (Direktur Pencegahan BNPT RI);
  2. Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA (Komisaris Utama Bank Mega Syariah);
  3. Romo Agustinus Heri Wibowo (Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan antara Agama dan Kepercayaan KWI).

Peserta Kegiatan

  1. Tokoh-Tokoh Agama dan Bangsa;
  2. Lembaga-Lembaga Pemerhati Islam dan Keagamaan;
  3. Akademisi dan Perguruan Tinggi;
  4. Civil Society Organisations.

Judul Buku dan Poin-Poin Pembahasan

1. Moderasi Beragama dan Tantangan Masa Depan Umat;

Adanya pemisahan urusan negara dan urusan agama tidak otomatis menjadikan negara itu negara sekuler. Sebaliknya, keterlibatan negara di dalam mengurus agama tidakotomatis pula menjadikan negara itu sebagai negara agama. NKRI menempatkansubstansi dan kristalisasi nilai-nilai agama di dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraamat penting, sebagaimana tercantum di dalam sila pertama Pancasila dan di dalamalinea-alinea Pembukaan UUD 1945. Menurut Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.Asikap mesti ditunjukkan sebagai bentuk ketaatan pada Allah dan kesetiaan pada bangsa. Buku ini menghadirkan berbagai isu terkait cara pandang tawassutiyah (moderasi) dalambersikap dan menjalankan ketaatan pada Allah dan rasul-Nya, dan di saat yang samamampu menunjukkan kesetiaan dan komitmen kebangsaan yang kuat dan mengakar. Karenanya buku ini menawarkan pembahasan tentang moderasi beragama, membangunsikap toleran dan upaya-upaya meredam konflik yang telah atau potensial muncul dalammasyarakat.

2. Nasionalisme Indonesia;

Pada dasarnya, perdebatan ideologis tentang agama dan negara di Indonesia dianggaptelah selesai dan final sejak penetapan asas tunggal. Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.Amenawarkan penjelasan dan analisis tentang  dinamika diskursus Islam dan negara pascaasas tunggal yang kesemuanya memang mengarahkan pembaca untuk menerimaPancasila sebagai ideologi negara yang final. Secara spesifik, Prof. Dr. KH. NasaruddinUmar, M.A mengulas tentang bentuk-bentuk yang dapat dijadikan narasi penting terkaitnasionalisme indonesia serta relasi khusus agama dan negara, baik di masa lalu, maupundi masa akan datang. Untuk melengkapi isu Islam dan negara, Prof. Dr. KH. NasaruddinUmar, M.A menafsirkan Bhinneka Tunggal Ika dan pancasila secara detail. Selain itu, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A memberikan catatan penting bagi model-model Islam transnasional yang sampai di Indonesia.

3. Fikih Ekonomi Kontemporer Sumber Rezeki Halal.

Semua Kitab Fikih selalu dan akan selalu menghadirkan bagian yang terkait dengan jualbeli dan model-model kontak ekonomi antar umat manusia. Dalam Kitab Fikih, pembahasan ini disebut dengan istilah Kitâb al-Buyû’ (pembahasan jual-beli) yang juga kadang-kadang diterjemahkan dengan Fikih Mu’amalat. Buku ini membahas berbagaibentuk kontrak ekonomi yang dapat, mungkin akan terjadi di tengah-tengah masyarakatkarena kebutuhan yang selalu hadir dengan kepemilikannya masing-masing. Bentukpaling sederhananya adalah jual beli. Model kontrak ekonomi ini akan terus berkembangmencari bentuk-bentuk baru. Tugas para ulama kemudian mencari justifikasi ataudejustifikasi atas perkembangan-perkembangan itu berdasarkan pemahaman fikih yang komprehensif, khususnya atas pembahasan jual-beli. Selain menghadirkan pembahasanklasik atas berbagai kontrak ekonomi yang banyak disinggung dalam banyak Hadis, bukuini juga memberikan antisipasi bagi pengembangan model-model kontrak ekonomi dalammasyarakat modern.

Jakarta, 23 Juni 2024
Muhammad Aras Prabowo
Koordinator Publikasi & Media

Exit mobile version