Sabtu, 06/07/2024 - 13:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Hilirisasi Rumput Laut untuk Pangan Fungsional

Saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang melaksanakan pilot project budidaya rumput skala besar di Teluk Awang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebanyak 16 usaha budidaya rumput laut telah dibangun, hingga Desember 2023, dari target 64 usaha budidaya pada akhir September 2024. Usaha budidaya tersebut telah menggunakan teknologi mekanisasi modern, seperti auto tangler, spool machine, starwheel, lines puller, dll.

Pilot project ini juga diharapkan memberikan dampak penyerapan tenaga kerja dan

peningkatan pendapatan bagi penduduk lokal, peningkatan akses pembiayaan bagi nelayan setempat, dan pengendalian dampak lingkungan, ekosistem dan penambatan karbon. Kajian yang lebih mandalam perlu dilakukan untuk mengkuantifikasi dampak dan manfaat mitigasi perubahan iklim dari budidaya rumput laut skala besar ini.

Berita Lainnya:
Kawasan IKN Dilanda Banjir, Rendam Ratusan Rumah dari Empat Desa di Sepaku

Rekomendasi perubahan kebijakan

Strategi percepatan hilirisasi rumput laut memerlukan: pertama, integrasi perencanaan tata ruang dan wilayah laut untuk pengembangan rumput laut skala besar, berikut data kualitas air, data dasar (baseline) sumberdaya alam dan sumberdaya manusiua (SDM dan SDA), keterlibatan masyarakat lokal, ketersediaan teknologi dan fasilitas laboratorium kultur jaringan untuk penyediaan bibit unggul rumut laut serta keterhubungannya dengan pasar yang lebih luas.

Kedua, dukungan pembiayaan bagi pengusaha rumput laut domestik, setidaknya melalui Himbara (Himpunan Bank Negara), kolaborasi riset antar lembaga dalam mengembangkan pangan fungsional berbasis rumput laut dan produk kelautan dan perikanan lain.

Berita Lainnya:
Pentingnya Akses Air Bersih dan Sanitasi, Kontribusi BUMI untuk Kualitas Hidup Warga

Ketiga, implementasi inovasi dan teknologi pengolahan karagenan, agar-agar, kolagen dan produk pangan fungsional lain. Industri pangan fungsional perlu memperoleh dukungan dan kepastian bahan baku, peningkatan konektivitas antar wilayah dan kawasan.

Keempat, koorrdinasi dan harmonisasi antar lembaga dalam memastikan integrasi

perencanaan pembangunan, tataruang dan wilayah kelautan dan daratan, mulai dari budidaya rumput laut, penyediaan pasokan bahan baku, kualitas sistem logisik, konektivitas antar kawasan dan sarana prasarana pokok dan penunjang dan lain-lain.

 

Sumber: Republika

1 2

Reaksi & Komentar

وَأَمَّا الْغُلَامُ فَكَانَ أَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِينَا أَن يُرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَكُفْرًا الكهف [80] Listen
And as for the boy, his parents were believers, and we feared that he would overburden them by transgression and disbelief. Al-Kahf ( The Cave ) [80] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi